Duta besar Swedia untuk PBB, Olof Skoog menyampaikan keprihatinannya tentang ketidakstabilan regional dan krisis kemanusiaan karena kemungkinan penarikan dana ke UNRWA. Pada tahun 2014, Swedia menjadi negara anggota pertama Uni Eropa yang mendeklarasikan pengakuan atas negara Palestina.
5. Inggris (USD60 juta)
Meskipun menurut UNRWA, Inggris telah mengurangi kontribusi tahunannya kepada UNRWA sejak 2016, negara tersebut juga memperingatkan terhadap pemotongan signifikan dalam pendanaan UNRWA, karena dapat menyebabkan ketidakstabilan lebih lanjut di kawasan serta konsekuensi militer dan strategis.
Menyusul pengumuman Donald Trump untuk menahan dana ke UNRWA, konsulat Inggris di Yerusalem mengeluarkan pernyataan yang memperkuat dukungannya untuk badan PBB tersebut.
6. Arab Saudi (USD51 juta)
Menurut UNRWA tahun 2017, Arab Saudi adalah pendonor terbesar di Timur Tengah untuk UNRWA. Kerajaan telah memberikan sumbangan yang murah hati melalui Dana Saudi untuk Pembangunan, termasuk hibah sebesar USD67 juta untuk pelaksanaan proyek di Gaza, Tepi Barat, dan Yordania.
Sebanyak USD32 juta dari jumlah tersebut akan dialokasikan untuk rekonstruksi, perabotan, dan perlengkapan pusat kesehatan dan sekolah di Tepi Barat.
7. Jepang (USD43 juta)
Jepang telah membuat serangkaian janji tambahan kepada UNRWA sepanjang tahun 2017, termasuk kontribusi USD28,4 juta pada bulan Februari. Donasi ini bertujuan untuk melayani berbagai proyek dan layanan UNRWA, termasuk pendidikan, perawatan kesehatan, dan operasi darurat.
Takeshi Okubo, Duta Besar untuk Urusan Palestina dan Perwakilan Jepang untuk Otoritas Palestina, mengatakan: “Kami menghargai komitmen dan dedikasi UNRWA untuk perlindungan hak asasi manusia dan peningkatan martabat manusia pengungsi Palestina melalui layanannya. Saya berharap orang-orang dalam situasi yang mengerikan akan menerima pesan kami melalui bantuan UNRWA bahwa komunitas internasional berdiri di samping mereka setiap saat.”
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait