Rela Tinggalkan Kuliah di UI, Muhammad Azmi Sebut Enakan Jadi Taruna Akmil, Bisa Makan Gratis

Billy Adytya
Muhammad Azmi waktu jadi Mahasiswa dan jadi Taruna Akmil. Youtube/©2021 Merdeka.com

JAKARTA, iNews.id - Setiap individu berhak untuk menentukan cita-citanya yang ingin dicapai. Ketika dia sudah menentukan pilihan dan mencoba untuk menjalaninya, rasa nyaman tentu akan mengikuti.

Hal tersebut ternyata dirasakan oleh seorang pria bernama Muhammad Azmi yang awalnya kuliah di Universitas Indonesia (UI). Lantaran tak sesuai dengan keinginannya, dia lebih memutuskan untuk meninggalkan perkuliahan tersebut.

Bukan tanpa alasan, ternyata dia ingin mengejar mimpinya untuk menjadi seorang prajurit TNI. Sehingga dia bergabung menjadi seorang taruna Akademi Militer (Akmil). Simak ulasan lengkapnya berikut.

Ungkap "Makan Gratis" Saat Jadi Taruna Akmil

Lebih lanjut, Azmi mengaku lebih memilih menjadi seorang Taruna Akmil, karena dia merasa nyaman dengan semua fasilitas yang disediakan. Salah satunya adalah jatah makan gratis untuk para taruna.

Hal tersebut membuat Azmi mengaku bahwa menjadi taruna Akmil itu sangatlah enak. Kegiatan yang teratur juga menjadi salah satu penyemangat untuk Azmi.

Sepertinya menempuh pendidikan sebagai taruna Akmil merupakan jalan yang benar-benar ingin diwujudkan olehnya. Sehingga dirinya tidak memiliki penyesalan sudah meninggalkan kuliahnya di UI.

"Bukan enak lagi, enak sekali! Makan, pagi, siang, malam gratis. Kegiatan teratur. Sabtu dan Minggu lancar ada pesiar," ungkap Azmi.

Senang Bisa Memahami banyak Suku

Memiliki jiwa toleransi yang begitu tinggi, ternyata Azmi juga sangat mencintai perbedaan-perbedaan budaya di Indonesia. Dia merasa senang karena tengah mendapatkan pengalaman tersebut ketika menjadi taruna Akmil.

Diungkapkan dirinya begitu bahagia karena bisa diberi kesempatan untuk memahami teman-temannya dari suku yang berbeda-beda. Mulai dari suku Jawa, Manado, Batak dan masih banyak lagi.

"Di sini tuh saya bisa belajar memahami orang-orang, teman-teman letting saya, dari suku Jawa, Batak, Manado. Disini itu saya lebih memahami oh begini ya manusia ya, ada perbedaan cara bicara. Mungkin menurut saya kasar, tapi menurut dia di sukunya itu tidak kasar," lanjut dia.

Editor : Aditya Nur Kahfi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network