JAKARTA, iNews.id - Ketua DPR Puan Maharani dinilai telah memberikan atensi khusus atas perjuangan dakwah Pemuda Muhammadiyah, baik dakwah kemanusiaan maupun dalam men-syiarkan Islam moderat serta Islam yang berkemajuan.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto pun mengucapkan terima kasih atas atensi Puan.
Sebelumnya, saat peringatan Harlah ke-90 Pemuda Muhammadiyah pada 2 Mei lalu, Puan sempat menyampaikan ucapan khusus kepada organisasi itu. Puan berharap keberadaan Pemuda Muhammadiyah yang merupakan organisasi sayap dari PP Muhammadiyah itu bisa berkontribusi nyata untuk kemajuan bangsa.
Tahun lalu, Puan juga menghadiri acara Resepsi Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 yang diselenggarakan secara virtual oleh Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah.
Dia tidak heran jika Puan menaruh perhatian khusus pada Pemuda Muhammadiyah. Sebab, Soekarno yang merupakan kakek Puan juga sejak dulu memiliki kedekatan dengan PP Muhammadiyah.
"Menyebut nama Indonesia tidak akan lepas dari dari sosok Bung Karno, tokoh yang menjadi kebanggaan kader-kader muda Muhamamdiyah yang juga merupakan kakek kandung Mbak Puan," kata Cak Nanto, sapaan akrabnya.
Bung Karno adalah kader Persyarikatan Muhammadiyah. Dalam banyak catatan sejarah, sang proklamator itu menganggap KH. Ahmad Dahlan sebagai sosok revolusioner yang membawa nilai islam yang progresif serta inklusif. Hal itu selaras dengan gagasan besar Bung Karno kala itu.
"Perjuangan Bung Karno dalam membangun bangsa dan negara tentunya tidak lepas dari semangat dakwah Islam berkemajuan yang menjadi fondasi perjuangan Muhammadiyah," kata Cak Nanto.
Cak Nanto menilai, semangat perjuangan Bung Karno itu lah yang kemudian menjadi semacam tautan hati dan jiwa antara kader Pemuda Muhammadiyah Puan Maharani dalam rangka bersinergi dan bersama membangun bangsa.
"Semoga hingga hari-hari esok, hubungan erat antara kader Pemuda Muhammadiyah dan Mba Puan Maharani bisa terus terjalin dalam berbagai program perjuangan yang bertujuan untuk mengajak pada kebaikan dan menampilkan islam yang sejuk, islam yang rahmatan lil ‘alamin," tutup Cak Nanto.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait