get app
inews
Aa Text
Read Next : Mabuk Bareng, Pria di Bekasi Hantam Kepala Temannya Pakai Botol Miras

Kisah Atlet Berprestasi Hidup Nelangsa, Jovita Kini hanya Membantu Ibunya Buruh Tani

Minggu, 24 Oktober 2021 | 13:58 WIB
header img
Jovika Indri Steven, atlet berprestasi dan mengahaumkan nama daerah kini hidup nelangsa.(Foto: Heri F)

LAMPUNG,iNews.id - Kisah atlet berprestasi namun hidup serba kekurangan kembali terjadi di Lampun Selatan. Jovika Indri Steven, atlet atletik berprestasi dan mengahrumkan nama daerah kini hidup nelangsa.

Warga Dusun Waringin Harjo, Desa Agom, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan ini  hidup dalam kemiskinan. Sehari-hari, dia membantu ibunya menjadi buruh tani. Hal ini dilakukan lantaran dia kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.

Dia sudah berkali-kali mempersembahkan medali dalam berbagai ajang atletik untuk Lampung Selatan pada periode 2014 hingga 2019. Seperti meraih juara III dan berhasil membawa medali perunggu pada ajang Pekan olahraga Provinsi (Porprov) Lampung ke VIII tahun 2017 dalam cabor lompat jauh. 

"Medali ada banyak, dari perunggu, perak sampai emas semuanya ada. Piagam dan sertifikat juga," ujar Jovika, Sabtu Sabtu (23/10/2021).

Wanita cantik bertubuh tinggi ini bahkan telah mengikuti berbagai kejuaraan, baik tingkat kabupaten hingga provinsi, khususnya di cabor lari sprint dan lompat jauh.

Namun sayang, dirinya yang sudah banyak berjasa bagi Lampung Selatan kini hidup dalam kondisi memprihatinkan. Jovika tinggal di rumah semipermanen bersama sang ibundanya. Sementara ayah Jovika sudah meninggal sejak 5 tahun lalu.

Jovika mengaku berkeinginan untuk tetap bisa mengabdi di Lampung Selatan. Tumpukan piagam penghargaan dan medali seakan tidak menjamin dirinya bisa maju dan terus mengabdi. 

"Saya berharap di masa sulit mencari pekerjaan saat ini, pemerintah bisa memperhatikan dan mempertimbangkan atas jasa-jasa mulia yang pernah saya lakukan agar bisa tetap mengabdi dan membantu kehidupan orangtua saya," ucapnya.

Ibunda Jovika, Erna pun mengamini hal yang sama. Setelah sang suami meninggal, dia menjadi tulang punggung keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan bekerja sebagai petani padi. Sementara bantuan dari pemerintah belum pernah didapat. 

"Saya berharap pemerintah dapat membantu saya untuk mendapat pekerjaan agar bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari," kata Erna.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut