Limbah Busa Mirip Awan Hebohkan Warga Bekasi, Cantik tapi Bau

BEKASI, iNews.id - Warga di Kampung Pelaukan Desa Karangsetia, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi dihebohkan dengan adanya limbah yang mencemari lingkungan sekitar. Limbah tersebut berbentuk buih yang kemudian menggunung sampai menyerupai awan.

Peristiwa ini pun pertama kali dilaporkan warga, Indra Lesmana (36) melalui media sosial.

Baca Juga

Diduga Tercemar Limbah Pabrik, Kali Bekasi Dipenuhi Busa Putih dan Berbau Menyengat

Saat dikonfirmasi, Indra mengaku kejadian itu berlangsung sekitar pukul 5.30, Selasa (2/11/2021) pagi. Ketika hendak memancing di lokasi, Indra kaget dengan sungai yang telah berbusa. Lebih dari itu, busanya makin banyak hingga menggunung.

Busa itu pun bahkan menutupi seluruh badan sungai hingga menyerupai negeri di atas awan. ”Jadi pas mau mancing ini, kaget saya. Ini apa, terus pas dideketin ternyata busa. Banyak banget. Dari jauh sih kaya awan gitu, bagus. Pas dideketin ya bau. Bau gimana sih kayak limbah gitu,” katanya.

Menurut dia, sungai bernama Kali Resmi itu memang kerap berbusa. Busa biasanya terlihat pada pagi dan sore hari. Namun, biasanya busa tidak sampai menggunung.

Baca Juga

Pemkab Bekasi Terus Menindaklanjuti Kasus Perusahaan Pencemar Lingkungan

Selain berbusa, air pun berwarna gelap dan mengeluarkan bau tak sedap.

Indra yang mengaku sempat turun ke sungai mengaku air yang tercemar itu membuatnya gatal.

”Biasanya memang ada busanya tapi kalau berbusa banyak itu baru Selasa pagi. Makanya kaget saya. Terus memang airnya juga warnanya hitam, kayak ada bercak-bercak minyaknya dan berbau,” ungkapnya.

Baca Juga

Bupati Bekasi Bakal Umumkan Nama Perusahaan Pembuang Limbah ke Sungai Cilemahabang

Camat Karangbahagia, Karnadi membenarkan Kali Rasmi itu tercemar busa. Hanya saja, jumlah busa tidak sebanyak yang terjadi pada peristiwa yang viral itu.

Walau begitu, Karnadi memastikan akan menelusuri asal busa tersebut. Selain itu, pihaknya bakal berkoordinasi dengan instansi terkait.

”Memang biasanya berbusa, tetapi tidak sebanyak itu. Nanti kami cek lokasi untuk menindaklanjuti itu,” ujarnya.

Editor : Eka Dian Syahputra