JAKARTA, iNewsBekasi.id - Seperti diketahui, pemerintah akan menaikkan harga BBM subsidi Pertalite dan Solar.
Dengan kebijakan itu, pemerintah pun harus mengambil beberapa tindakan bila ingin melakukan penyesuaian harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar.
Dilansir dari Okezone, Minggu (28/8/2022), berikut fakta Jokowi soal harga Pertalite akan naik jadi Rp10.000:
1. Dinilai Sudah Tepat
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai rencana Pemerintah untuk melakukan penyesuaian harga BBM Subsidi sudah tepat dan tidak terelakkan, sebagai dampak dari kenaikan harga minyak mentah dunia.
Sebagaimana diketahui bahwa harga minyak saat ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Hal ini membuat beban keuangan negara sangat berat terkait dengan beban subsidi dan kompensasi yang harus dibayarkan kepada badan usaha," kata Mamit saat dihubungi MNC Portal, Minggu (21/8/2022).
2. Dapat Mengurangi Beban Subsidi Energi
Melalui kenaikan ini, menurut Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan, dapat mengurangi beban subsidi energi yang saat ini sangat tinggi. Sudah cukup saatnya kita membakar uang kita dijalan.
Melalui penyesuaian Harga BBM Subsidi juga dapat mengurangi disparitas harga antara BBM Subsidi dan Non Subsidi.
3. Tidak Terlalu Membebani Masyarakat
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menuturkan, jika diperkirakan untuk menaikan harga BBM subsidi jenis pertalite sebaiknya Rp10.000 per liter dan untuk solar sebesar Rp8.500 per liter.
"Kenaikan ini buat saya cukup rasional dan tidak terlalu membebani bagi masyarakat," kata dia.
4. Jadi Sorotan Presiden Jokowi
Isu kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi Pertalite menjadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menegaskan, keputusan tersebut harus dikalkulasikan secara hati-hati.
"Ini menyangkut hajat hidup orang banyak jadi semuanya harus diputuskan secara hati-hati dikalkulasi dampaknya," ujar Jokowi kepada wartawan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (23/8/2022).
5. Tidak Berdampak
Dia menegaskan, keputusan kenaikan BBM diharapkan agar tidak berdampak pada penurunan daya beli dan kenaikan inflasi.
"Jangan sampai dampaknya menurunkan daya beli rakyat, menurunkan konsumsi rumah tangga. Kemudian juga nanti yang harus dihitung juga menaikkan inflasi yang tinggi kemudian juga menurunkan pertumbuhan ekonomi semuanya saya suruh ngitung betul sebelum diputuskan," kata Jokowi.
Editor : Eka Dian Syahputra