Seseorang bertanya kepada beliau, “Wahai Abu Darda, kenapa engkau membenci hal (harta) itu?”
Beliau menjawab, “Aku takut (hisab yang dahsyat). Pada hari kiamat Allah akan menghisab hartaku ini dan bertanya kepadaku dua hal: Pertama, dari mana harta itu diperoleh, dan kedua, kemana harta itu dibelanjakan. Harta yang halal ada hisabnya dan harta yang haram ada siksanya.”
Cinta dan Benci Kematian
Syumaith bin Ajlan mengatakan tatkala Abu Darda hendak meninggal dunia, beliau merasa gelisah. Ummu Darda berkata kepadanya, "Wahai Abu Darda, bukankah engkau pernah memberitahuku bahwa engkau mencintai kematian?"
Abu Darda menjawab, "Demi Allah, benar, akan tetapi tatkala aku yakin akan meninggal dunia, aku menjadi benci kepada kematian."
Kemudian Abu Darda menangis. "Sekarang adalah detik-detik akhir hidupku di dunia ini. Bimbinglah aku mengucapkan lâ ilâha illallâh," ujar Abu Darda.
Akhirnya Abu Darda senantiasa mengucapkan kalimat itu hingga meninggal dunia.
Abu Darda wafat dua tahun sebelum pembunuhan Utsmân bin Affân ra. Ada yang mengatakan bahwa beliau wafat setelah perang Siffin. Ada yang mengatakan tahun 23 atau 24 H di kota Dimasyq dan ada juga yang mengatakan tahun 38 atau 39. Akan tetapi, yang masyhur dari kebanyakan para ahli ilmu adalah beliau wafat pada masa kekhalifahan Utsman.
Editor : Eka Dian Syahputra