KEDIRI, iNewsBekasi.id - Viral di media sosial baru-baru ini di mana video seorang guru honorer memakai gajinya untuk beli paket seragam lengkap kepada siswa miskin di Kediri. Padahal, gajinya cuma Rp200.000 per bulan.
Di video itu, guru bernama Marga Chista menunjukkan amplop gaji berisi Rp200.000. Setelahnya, dia memanggil salah seorang siswa yang berbaju lusuh dan tak bersepatu, kemudian mengajaknya ke koperasi dan dibelikan seragam baju lengkap, mulai dari topi, setelah baju dan celana, dasi hingga sepatu.
Aksi guru honorer itu pun menuai pujian banyak netizen. Ini karena kebesaran hati sang guru, rela menggunakan gaji yang tidak seberapa untuk membantu siswa yang membutuhkan.
Hasil penelusuruan iNews.id, guru tersebut mengajar di SD Tiru Lor II, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Dia sudah 1,5 tahun mengajar, namun masih berstatus sebagai honorer.
Ditemui seisai mengajar, Marga mengaku sengaja membelikan seragam siswanya karena kasihan seragamnya lusuh dan tak punya sepatu. Selain itu, siswa tersebut juga anak dari keluarga kurang mampu.
"Ya tidak tega ngelihatnya. Dasinya sudah kendor dan tak pakai sepatu. Mudah-mudahan seragam baru itu dapat memotivasi anak menjadi lebih semangat belajar," katanya.
Marga mengakui gaji yang didapat sebagai guru honorer sangat kecil. Namun, dia yakin masih ada rezeki dari tempat lain yang bisa diperoleh. "Rezeki tidak dari sini saja. Bisa dari yang lain. Nggak papa, gaji untuk anak-anak yang membutuhkan," tuturnya.
Marga mengatakan, sudah sekitar 20 siswa yang mendapatkan uluran tangannya. Semua diambilkan dari gaji yang diterima sebagai guru honorer. "Saya senang bisa membantu," tuturnya.
Sementara itu, salah seorang siswa penerima seragam Reza Ardiansyah mengaku senang dibelikan gurunya seragam lengkap. Sebab, selama ini orang tuanya belum mampu membelikan.
"Sudah lama minta orang tua, tapi belum punya uang," tuturnya.
Reza mengaku terpaksa memakai dasi kendur dan seragam lusuh lantaran kondisi orang tua yang tidak mampu. Sebab, ayahnya hanya bekerja sebagai buruh tani dan ibunya TKW.
Editor : Eka Dian Syahputra