3. Banyak beristighfar pada Allah
Allah berfirman dalam Al-Quran:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا١٠يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا١١وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-. niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai”. (Nuh:10-12).
4. Bertawakkal kepada Allah ta’ala
Bertawakkal yaitu bersandar pada Allah () dengan penuh penyandaran dalam rangka meraih manfaat atau menangkal mudhorrot dengan disertai usaha, dalam hadist Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:
“Sekiranya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian, sebagaimana rezeki yang diberikan kepada seekor burung yang pergi di pagi hari dalam keadaan perutnya kosong kemudian kembali pada waktu petang dengan perut terisi penuh”. (H.R Imam Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Hakim. Tirmidzi menilai bahwa hadits ini : Hasan Shahih).
5. Menikah
Dengan menikah justru menjadi sebab datangnya rezeki dan diberikan kecukupan, Allah berfirman:
وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (Al-Nur:32).
Syaikh al-Sa’dy dalam tafsirnya mengatakan:
“Maka jangan menghalangi kalian perkara yang kalian sangkakan bahwa seseorang ketika menikah akan menjadi fakir dengan banyaknya keluarga dan semisalnya, justru dalam firman Allah ada motuvasi untuk menikah, dan janji dari Allah bagi yang menikah untuk diberi kecukupan setelah sebelumnya dalam kefakiran”. (Tarsir al-Sa’dy hal:567).
6. Memiliki anak
Setelah menikah kemudian memiliki banyak anak, banyak anak tidak mematikan rezeki dan menghambatnya, justru setiap anak telah Allah tanggung rezekinya, ini Allah tegaskan sendiri dalam al-Quran:
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu”. (Al-Isra:31).
Wallahu A'lam
Artikel ini telah terbit di SINDOnews.com dengan judul "6 Penyebab Datangnya Rezeki, Nomor Terakhir karena Anak".
Editor : Eka Dian Syahputra