SEOUL, iNewsBekasi.id - Hype belum lama ini mengumumkan secara resmi BTS akan bakal menjalani wajib militer (wamil) pada Desember 2022 mendatang. Di mana Jin yang merupakan member paling tua di BTS akan jadi yang pertama untuk ikuti wajib militer usai selesai dengan perilisan single solo miliknya.
Boygroup asuhan HYBE itu pun sudah meraih kesuksesan internasional, memecahkan rekor sampai melambungkan nama K-Pop secara global. BTS bahkan disebut-sebut punya kontribusi yang cukup besar dalam perekonomian Korea Selatan.
Pada 2018, Hyundai Research Institute membeberkan boygroup asal Korea Selatan tersebut telah berkontribusi lebih dari USD3,6 miliar atau setara dengan Rp55,6 triliun untuk ekonomi Korea Selatan setiap tahunnya. Kontribusi tersebut diperkirakan setara dengan kontribusi dari 26 perusahaan menengah.
Hyundai Research Institute juga mengatakan jika BTS mampu membawa setidaknya satu turis dari 13 turis yang mengunjungi negara ginseng tersebut sejak 2017. BTS juga telah menghasilkan sebesar USD 1,1 miliar atau setara dengan Rp17 triliun dari ekspor barang konsumen seperti merchandise dan kosmetik dalam satu tahunnya. Penelitian tersebut juga menduga jika BTS akan menyumbang sekitar USD 29,4 miliar atau sekitar Rp 454 triliun untuk ekonomi Korea Selatan jika BTS mempertahankan popularitasnya.
Dengan BTS yang menjalankan wajib militer, artinya tidak akan ada konser, tur, hingga musik baru dalam beberapa tahun selama periode wajib militer setiap member boygroup tersebut. Sebelumnya pada bulan Juni, HYBE mengumumkan hiatus BTS, dari pengumuman tersebut saham perusahaan HYBE turun seperempat nilainya dan jatuh ke level terendah. Pengumuman wajib militer para personel BTS juga sudah menurunkan saham HYBE sebesar 2,5 persen.
Melihat hal tersebut dan berdasarkan dari riset Hyundai Research Institute, dengan wamilnya para anggota BTS tersebut, Korea Selatan diperkirakan dapat kehilangan hingga puluhan triliun uang.
Artikel ini telah terbit di IDXChannel dengan judul "BTS Segera Wamil, Korsel Terancam Alami Kerugian hingga Triliunan Rupiah".
Editor : Eka Dian Syahputra