Namun ketenaran Miriam jusru mengundang malapetaka. Kedekatannya dengan pemerintah dan polisi membuat kelompok kartel muak.
Pada 2017, beberapa pekan setelah berhasil memburu target terakhirnya, Miriam ditembak mati di depan rumahnya. Saat itu suaminya sedang menonton TV di dalam rumah.
Sang suami kaget melihat istrinya ambruk dalam posisi telungkup di jalan. Saat itu tangannya masih terselip di dalam tas, sepertinya hendak mengambil pistol untuk melawan.
Bagi banyak warga San Fernando, Miriam dianggap sebagai pahlawan dan simbol melawan impunitas para penjahat.
Perjuangan Miriam kini dilanjutkan putranya, Luis (36).
Artikel ini telah terbit di www.inews.id dengan judul " Kisah Nyata, Ibu Ini Buru Para Penculik dan Pembunuh Putrinya Bertahun-tahun bak Detektif ".
Editor : Eka Dian Syahputra