Indah! Ini Sederet Hewan Langka dengan Warna Biru, Nomor 1 Mampu Hidup hingga 69 Tahun

JAKARTA, iNewsBekasi.id - Warna biru menjadi salah satu warna terpopuler di dunia dan langka yang ditemukan di alam. Khususnya di kerjaan hewan.

Walau terdapat banyak hewan yang berwarna hijau, kuning dan merah, hampir tak ada hewan yang biru. Alasan utamanya ialah rentang pigmen yang relatif sempit yang menyebabkan perwarnaan terhadap hewan.

Warna-warna yang ada di hewan muncul karena kemampuan hewan tersebut untuk menghasilkan pigmen warna tersebut atau menyerapnya dari makanan yang mereka makan.

Misalnya, melanin adalah salah satu pigmen paling umum yang diproduksi oleh hewan dan bertanggung jawab atas warna coklat atau hitam pada sebagian besar rambut atau bulu mamalia dan beberapa bulu burung.

Warna biru pada hewan biasanya merupakan hasil dari efek struktural, seperti permainan warna dan refleksi selektif.

Lantas, apa saja hewan langka dengan warna biru? Berikut informasinya yang iNewsBekasi.id himpun dari SINDOnews.com.

Hewan Langka dengan Warna Biru

1. Iguana Biru

Iguana biru (Cyclura lewisi) adalah satwa endemik pulau Grand Cayman. Punya rentang hidup terpanjang dari kadal mana pun, mampu hidup hingga 69 tahun. Ketika lahir, mereka memiliki pola rumit tetapi hampir tidak berwarna biru. Saat dewasa, mereka menjadi lebih biru warnanya. Iguana biru hanya akan membuat dirinya menjadi biru ketika bersentuhan dengan anggota lain dari spesiesnya baik untuk berkomunikasi dengan mereka atau untuk membangun wilayahnya.

2. Siput Air Glaucus atlanticus

Glaucus atlanticus adalah spesies nudibranch yang aneh. Siput air ini mengapung terbalik di air. Warna biru Glaucus atlanticus berfungsi sebagai bentuk kamuflase, memungkinkan siput laut berbaur dengan birunya lautan dan menyulitkan pemangsa seperti burung laut yang terbang di atas air untuk menemukannya.

3. Burung Jay Biru

Burung Jay Biru (Cyanocitta cristata) memiliki kantung udara kecil di bulu yang menyebarkan cahaya, membuatnya tampak biru di mata kita. Warna biru burung Jay tidak disebabkan oleh pigmen.

Editor : Eka Dian Syahputra