JAKARTA, iNewsBekasi.id - Rusia terkenal menjadi salah satu negara yang punya kekuatan militer mengangumkan. Selain tentara yang kompeten, mereka pun mempunyai sederet persenjataan canggih yang mengerikan.
Berbicara tentang persenjataan militer, Rusia juga memiliki hubungan yang cukup dekat dengan China. Dikutip dari laman China Power, kedua negara ini memiliki ikatan militer mendalam yang berpusat pada penjualan senjata dan latihan militer bersama.
Dalam riwayatnya, Rusia telah banyak membantu China dalam hal persenjataan militer. Seiring waktu, hubungan ini terus berlanjut dan menjadikan Negeri Tirai Bambu sebagai salah satu negara yang paling banyak membeli senjata dari Kremlin.
Akan tetapi, selain itu Rusia juga diketahui memiliki sejumlah senjata yang berasal dari rancangan China. Berikut sejumlah senjata Rusia yang berstatus buatan China.
Senjata Rusia yang Berstatus Buatan China
1. PL-10 AAM
Senjata rusia yang berstatus buatan China pertama ada senjata berpemandu udara-ke-udara bernama PL-10 AAM. Dikutip dari laman Iiss, senjata ini merupakan peningkatan terhadap rudal jarak pendek generasi sebelumnya yang dioperasikan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF).
Sama halnya seperti PL-12 jarak menengah yang dipandu radar aktif, PL-10 AAM China ini juga dibekali High-Agility Inframerah dan disebut bisa mengungguli R74/R-74M buatan Rusia.
2. Suku Cadang Armada Militer
Tak hanya senjata yang sudah jadi, Rusia juga diketahui membeli suku cadang armadanya ke China. Dikutip dari laman Foxnews, hal ini mencuat pasca pasukan Kremlin yang disebut banyak kehilangan persenjataan militernya di Ukraina.
Dalam hal ini, Kementerian Pertahanan Ukraina menyebut bahwa Rusia mengandalkan suku cadang buatan China untuk memperbaiki kerusakan pada armada militernya.
Bukan tanpa alasan, hal ini tentu karena tidak semua negara mau menjual suku cadang alat militernya kepada Rusia. Sebagian beranggapan bahwa hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari sanksi atas invasinya ke Ukraina
3. Pterodactyl Drone
Pterodactyl merupakan sebuah drone pengintai buatan China yang telah banyak digunakan pada operasi militer negara-negara di dunia, termasuk salah satunya adalah Rusia.
Dikutip dari laman Express UK, militer Rusia diketahui telah menggunakan drone pengintai canggih ini sejak beberapa tahun yang lalu. Dalam penggunaannya, drone ini bisa terbang puluhan meter dan mengikuti tank yang bergerak di bawahnya.
Salah satu fitur yang tersedia dalam Pterodactyl ini adalah peralatan penglihatan malam termal dan kemampuan radar yang mengagumkan. Drone China ini pernah digunakan Rusia saat berkonflik dengan Ukraina di tahun 2016.
Artikel ini telah terbit di SINDOnews.com dengan judul "3 Senjata Rusia yang Berstatus Buatan China, dari Drone hingga Rudal Berpemandu".
Editor : Eka Dian Syahputra