Saat itu Hongchao cuma punya tiga produk utama, yakni es serut, es krim dan smoothie. Produk itu pun ternyata sangat laris lantaran Hongchao menjualnya di musim panas. Terlebih, dia berani menambahkan produk lain, teh susu.
Perlahan Hongchao mulai untung sekitar 100 RMB atau Rp175 ribuan setiap hari. Akan tetapi, sebab musim yang berubah dan permintaan es serut menurun, Hongchao lalu menutup toko pertamanya.
Walau begitu, dia pun tak menyerah. Hongchao buka lagi toko es bernama Mixue Bingcheng (MXBC) pada 1999. Bisnisnya bahkan pernah mengalami pasang surut hingga akhirnya dia menemukan target pasar.
Pada suatu ketika, dia memanfaatkan momen Olimpiade Beijing 2008 yang mana pada waktu itu penjualan es krim cone begitu populer. Sebab lagi banyak diminati, es krim cone saat itu dijual cukup mahal. Namun, Hongchao sukses menemukan formula agar es krim conenya dapat dijual dengan harga murah.
Dari situlah bisnisnya berkembang pesat. Pada 2007, Hongchao mulai membuka tawaran waralaba dan di tahun tersebut bisnisnya melesat dengan dibukanya banyak gerai di Provinsi Henan.
Pada 2008 gerai Mixue di Provinsi Henan pun sudah mencapai 180 gerai dan pada tahun tersebut Mixue Bingcheng resmi jadi sebuah perusahaan.
Tahun 2010, Zhang Hongchao bekerja sama dengan perusahaan Zhengzhou Baodao Trading Co., Ltd. dalam tujuan mengembangkan bisnis waralabanya ke luar negeri.
Pada 2018 Mixue pertama kali membuka cabang di luar negeri, tepatnya di Vietnam, Singapura, Malaysia, hingga akhirnya masuk ke Indonesia pada 2020.
Saat ini, Mixue Bingcheng sudah jadi merek minuman unggulan dengan pendapatan sekitar 20 miliar yuan (Rp40 triliun pada 2021).
Demikian informasi mengenai daftar harga menu Mixue Ice Cream & Tea dan profilnya. Semoga bermanfaat.
Editor : Eka Dian Syahputra