Kisah Mualaf YouTuber Korea Daud Kim, Dapat Hidayah Islam saat Berkunjung ke Indonesia

JAKARTA, iNewsBekasi.id - Inilah kisah mualaf YouTuber Korea Daud Kim. Di mana dia memperoleh hidayah Islam saat berkunjung ke Indonesia.

Dia menengok langsung ajarana agama Islam jauh berbanding terbalik dengan apa yang didengar serta diketahuinya.

Dikutip dari Okezone, Daud Kim mengatakan di agama sebelumnya dia merasakan tidak ada sesuatu yang membuat dirinya jadi luar biasa.

Hingga akhirnya dia mendengar mengenai Islam. Pemilik nama asli David Kim ini lantas tak mengetahui soal agama itu sebelumnya. Karena yang selama ini didengar, Islam merupakan sesuatu yang berbahaya, sampai identik dengan teroris.

"Aku tidak tahu apakah boleh mengatakan ini. Tapi mereka bilang Islam adalah agama teroris. Isu itu cukup kuat di negaraku," ucapnya.

Akan tetapi, sebab rasa penasarannya, akhirnya Daud Kim memilih mencari tahu sendiri mengenai Islam yang sebenarnya. Dia pergi ke salah satu masjid, belajar wudhu, sholat, sampai puasa. Meski begitu, saat itu dia belum jadi mualaf.

"Saya melakukan itu semua, tapi belum masuk Islam. Ketika berpuasa, saya jadi lebih bersyukur, menghargai apa itu makanan, air, dan lainnya," terang Daud Kim.

Pada suatu hari Daud Kim berkesempatan berkunjung ke Indonesia guna melakukan pertunjukan lantaran dirinya seorang musisi. Hal mengejutkan dia jumpai, yaitu ajaran Islam sangatlah baik.

"Aku terkejut, karena orang Islam di Indonesia ini sangat baik kepadaku. Mereka memakai jilbab, memiliki jenggot, berbeda dari yang aku dengar selama ini," bebernya. 

Hingga akhirnya pintu hatinya terketuk. Daud Kim pun memutuskan untuk jadi mualaf dan membaca dua kalimat syahadat di masjid yang berada di Itaewon.

Setelah itu, dirinya langsung memperoleh banyak ucapan selamat. Semua orang yang ada di masjid itu merangkulnya penuh hangat, sebab telah resmi menjadi seorang Muslim.

"Ketika aku jadi Muslim, berarti aku seperti bayi yang terlahir kembali. Semua dosa-dosaku yang lalu dihapuskan. Wah, ini luar biasa," pungkas Daud Kim.

Wallahu a'lam bisshawab. 

Editor : Eka Dian Syahputra