KOTA BEKASI, iNewsBekasi.id - Ketua Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) Kota Bekasi Arif Subagyo mendesak Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Barat untuk mengevaluasi kepemimpinan Ade Puspitasari sebagai Ketua DPD Golkar Kota Bekasi.
Arif menilai terpilihnya Ketua DPD Golkar Kota Bekasi melalui Musda yang digelar di Graha Bintang Kota Bekasi pada tahun 2021 silam yang diduga cacat hukum itu, bukan karena kemampuan Ade Puspitasari dalam politik, namun lantaran campur tangan orang tuanya Rahmat Effendi (Pepen).
Sebagai kader Golkar, Arif mengaku prihatin, padahal masih banyak kader potensial yang mampu menjaga marwah partai Golkar. Bukan sebaliknya, memaksakan Ade Puspitasari sebagai Ketua DPD Golkar.
“Tidak ada maksud sentimen pribadi, namun demikian apa yang saya suarakan itu bagian kecintaan saya terhadap Golkar agar dipimpin oleh kader yang mumpuni,” ujar Arif kepada wartawan di Kota Bekasi, baru-baru ini.
Bukan hanya itu, jika DPD Golkar Jawa Barat tetap mempertahankan Ade Puspitasari sebagai Ketua DPD, Ia pun memprediksi perolehan suara Partai Golkar pada pemilu 2024 mendatang akan terjun bebas.
Penilaian Arif bukan tanpa alasan, ketika Rahmat Effendi menjabat sebagai Wali Kota, Golkar Kota Bekasi hanya mendapatkan 8 kursi di DPRD, yaitu berada di urutan ketiga setelah PKS dan PDI Perjuangan. Padahal saat itu Pepen memiliki otoritas kekuasaan yang luar biasa sebagai kepala daerah.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta