JAKARTA, iNewsBekasi.id - Suatu ketika Abu Nawas membantu pemuda dari Mesir. Awalnya saat ada seorang pria asal mesir datang ke kota kediaman Abu Nawas untuk berdagang sembari memboyong harta yang terbilang banyak.
Dilansir dari Okezone, pada suatu malam pemuda Mesir tersebut bermimpi kawin dengan anak Tuan Qadhi (Hakim) dengan mahar yang banyak. Tuan Hakim yang mendengar kabar tersebut kemudian mendatangi sang pemuda Mesir serta meminta mahar anaknya. Namun pemuda Mesir tak mau membayar mahar lantaran cuma mimpi.
Tuan Hakim arogan, dia merampas seluruh harta benda itu sehingga pemuda Mesir tersebut jadi seorang pengemis, gelandangan dan akhirnya ditolong wanita tua penjual qahwa (kopi).
Suatu sore, ketika Abu Nawas lagi mengajar murid-muridnya, wanita tua dan pemuda Mesir tersebut datang ke rumah Abu Nawas. Wanita tua itu berkata beberapa patah kata, kemudian diteruskan sang pemuda Mesir.
Usai mendengar pengaduan mereka, Abu Nawas meminta murid-muridnya menutup kitab. "Sekarang pulanglah kalian. Ajak teman-teman kalian datang kepadaku pada malam hari ini sambil membawa cangkul, penggali, kapak dan martil serta batu."
Rupanya Abu Nawas dan murid-muridnya beraksi memporak-porandakan rumah Tuan Hakim. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Tuan Qadhi selain melaporkan perbuatan Abu Nawas dan murid-muridnya ke Baginda Raja.
"Mengapa kamu dan murid-muridmu menghancurkan rumah Qadhi?" tanya Raja, dikutip dari nu.or.id.
"Karena mimpi, Paduka yang mulia," jawab Abu Nawas.
"Hanya bermodal mimpi kamu hancurkan rumah Qadhi?" tanya Baginda lagi.
"Betul, Paduka. Hal itu juga yang dilakukan oleh Tuan Qadhi kepada pemuda Mesir," jelas Abu Nawas.
Apa maksudmu?" tanya Raja yang belum mengerti.
Abu Nawas kemudian memanggil pemuda Mesir dan wanita tua penjual qahwa supaya menceritakan perbuatan Tuan Qadhi.
Baginda Raja akhirnya memecat Tuan Qadhi dan diperintahkan mengembalikan seluruh harta kepada pemuda Mesir. Sementara langkah Abu Nawas mendapat banyak pujian.
Wallahu a'lam bissawab.
Editor : Eka Dian Syahputra