get app
inews
Aa Read Next : FIFA Perluas Kemitraan Global dengan Visa, Termasuk Piala Dunia 2026

Senasib dengan Indonesia, Ini Dia 6 Negara Asia yang Pernah Disanksi FIFA

Minggu, 09 April 2023 | 17:28 WIB
header img
Skuad Timnas Indonesia U-20. (Foto: Ist)

iNewsBekasi.id - Sebanyak enam negara Asia yang pernah disanksi FIFA akan dibahas pada artikel ini. FIFA secara resmi telah menjatuhkan sanksi administrasi kepada Indonesia buntut dari batalnya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Kepastian ini didapat setelah pertemuan antara Erick Thohir, Ketua Umum Asosiasi Sepak Bola Indonesia (PSSI), dan Presiden FIFA Gianni Infantino. Sanksi administrasi yang diberikan FIFA adalah Indonesia atau dalam hal ini PSSI, tidak akan mendapat FIFA Forward 3.0 yang merupakan program dana dari FIFA untuk seluruh anggotanya.

Dengan kata lain, Indonesia tidak akan menerima dana sebesar USD5,6 juta atau Rp90 miliar yang ditujukan untuk pengembangan sepak bola Indonesia. Meskipun sanksi ini dapat berdampak negatif bagi Indonesia, tetap lebih baik daripada skenario alternatif di mana PSSI akan dibekukan dan Indonesia dikeluarkan dari sepak bola global, seperti yang terjadi pada tahun 2015.

Menariknya, sebelum Indonesia, negara-negara Asia lain telah menghadapi sanksi serupa dari FIFA. Siapa mereka? iNewsBekasi telah merangkum daftar enam negara Asia yang pernah kena sanksi FIFA seperti Indonesia.

Daftar Negara Asia yang Pernah Disanksi FIFA

1. Pakistan

FIFA memberikan sanksi kepada Pakistan sebanyak dua kali. Sanksi pertama terjadi pada tahun 2017 karena adanya dugaan korupsi besar-besaran. FIFA kemudian memberikan sanksi berupa larangan bertanding di event internasional, tetapi sanksi tersebut dicabut pada tahun 2018.

Sanksi kedua diberikan pada tahun 2022 setelah pemerintah Pakistan dianggap melakukan intervensi terhadap federasi sepak bola dengan cara menduduki kantor federasi.

2. Irak

Irak pernah dua kali menerima sanksi dari FIFA, yakni pada tahun 2008 dan 2009. Sanksi tersebut terjadi setelah pemerintah membubarkan komite olahraga Irak pada tahun 2008.

Sebagai akibat dari tindakan tersebut, tim sepakbola Irak dilarang berpartisipasi dalam seluruh event FIFA selama satu tahun. Meskipun larangan tersebut sempat dicabut, Irak kembali menerima sanksi yang sama pada tahun berikutnya.

3. Kuwait

Kasus serupa juga terjadi di Kuwait pada tahun 2015, ketika pemerintah Kuwait mengeluarkan undang-undang yang memengaruhi klub dan federasi sepakbola di negara tersebut.

Mengetahui hal ini, FIFA memberlakukan sanksi larangan berpartisipasi dalam seluruh event internasional. Sanksi tersebut berlaku dari tahun 2015 hingga 2017.

4. India

Negara tetangga Pakistan, yaitu India, juga mengalami nasib serupa. Pada 2022, pemerintah India melakukan intervensi terhadap federasi sepakbola India, sehingga mereka dilarang berpartisipasi dalam event internasional untuk waktu yang belum ditentukan.

5. Sri Lanka

Serupa dengan India dan Pakistan, Sri Lanka juga mendapat sanksi dari FIFA. Sanksi tersebut diberikan setelah pemerintah melakukan intervensi pada federasi sepak bola Sri Lanka, yang menyebabkan kehilangan status keanggotaan mereka di FIFA.

Dampak dari sanksi tersebut adalah Timnas Sri Lanka tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam berbagai event internasional. Saat ini, masa berlaku sanksi tersebut masih belum ditentukan.

6. Myanmar

Myanmar, sebuah negara di Asia Tenggara, juga pernah mendapat sanksi dari FIFA. Sanksi yang diberikan kepada Myanmar merupakan buntut dari kerusuhan yang dilakukan suporter Myanmar pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2014 yang diselenggarakan pada 2011. 

Hal ini menyebabkan mereka tidak dapat mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 2014. Selain itu, mereka didenda sebesar 25.000 franc Swiss atau setara dengan Rp244 juta.

Itulah daftar enam negara Asia yang pernah disanksi FIFA seperti Indonesia. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Editor : Aditya Nur Kahfi

Follow Berita iNews Bekasi di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut