get app
inews
Aa Text
Read Next : Ini Doa Meluluhkan Hati Seseorang yang Kita Cintai

Bacaan Doa Menghilangkan Pikiran Kotor, Yuk Amalkan agar Terlindung dari Hawa Nafsu Jelek

Sabtu, 29 Juli 2023 | 08:13 WIB
header img
Ilustrasi. Foto: Newsmuslims

JAKARTA, iNewsBekasi.id - Bacaan doa menghilangkan pikiran penting diketahui kaum Muslimin. Paslnya, pikiran kotor dapat menjerumuskan seseorang ke perbuatan maksiat dan berujung pada azab seperti dosa dan lainnya.

Doa menghilangkan pikiran kotor juga bagus diamalkan supaya terlindungi dari hawa nafsu yang jelek. Adapun tata caranya bisa dikerjakan kapan saja, terutama seusai sholat.

Berikut doa menghilangkan pikiran kotor, sebagaimana dijelaskan Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc, dikutip dari Rumaysho.com melalui Okezone:

وَعَنْ زِيَاد بْنِ عِلاَقَةَ عَنْ عَمِّهِ ، وَهُوَ قُطْبَةُ بْنُ مَالِكٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَقُوْلُ : (( اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ ، وَالأَعْمَالِ ، وَالأَهْوَاءِ )) . رَوَاهُ التِّرْمِذِي ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ)) .

"Ziyad bin ‘Ilaqah meriwayatkan dari pamannya, yaitu Quthbah bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan, 'Allohumma inni a'udzu bika min munkarootil akhlaaqi wal a'maali wal ahwaa' (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari akhlak, amal, dan hawa nafsu yang jelek)."

(HR Tirmidzi nomor 3591. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan hadits ini sahih. Syekh Salim bin 'Ied Al Hilaliy mengatakan sanad hadis ini sahih, perawinya tsiqqah) 

Faedah Hadits

Pertama: Akhlak itu ada dua macam, yaitu akhlak yang terpuji dan akhlak yang tercela. Akhlak yang sesuai dengan petunjuk, itulah akhlak yang dicintai dan terpuji. Akhlak yang sesuai hawa nafsu adalah akhlak yang mungkar dan tercela.

Kedua: Akhlak yang mungkar itu dicela seperti ujub, sombong, meremehkan orang lain, berbangga diri, hasad, dan melampaui batas.

Ketiga: Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ah Al-Fatawa (10:635) menyatakan, "Adanya nafsu dan syahwat itu sendiri tidaklah berakibat seseorang dihukum. Seseorang baru dikatakan terkena hukuman ketika ia menuruti nafsunya sehingga yang ia harus lakukan adalah melarang nafsunya (untuk melanggar larangan Allah). Melarang nafsu yang akan salah itulah yang masuk ibadah dan amal shalih."

Allahu a'lam. 

Editor : Eka Dian Syahputra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut