JAKARTA, iNewsBekasi.id - Saat menghadapi masalah atau kesulitan yang begitu berat, dianjurkan membaca doa yang pernah dipanjatkan Nabi Yunus Alaihissalam. Kenapa demikian? Sebab doa Nabi Yunus alaihissalam ini adalah salah satu doa mustajab dari kumpulan doa-doa yang ada di Al-Qur'an. Terlebih, dahsyatnya do'a ini langsung ditegaskan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
دَعْوَةُ ذِى النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِى بَطْنِ الْحُوتِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ
“Doa Dzun Nuun ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHOOLIMIIN (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini shahih).
Ya, sebutan Nabi Yunus 'alaihi wa Sallam adalah Dzun Nuun. Doa itu dipanjatkan Nabi Yunus saat berada dalam perut Ikan. Beliau berada dalam tiga kegelapan ketika berdo'a delan lafazh tersebut, yaitu kegelapan dalam perut ikan, kegelapan dasar laut dan gelapnya malam.
Peristiwa Nabi Yunus 'alaihissalam memanjatkan do'a ini dalam perut ikan, diabadikan Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an.
Allah Ta'ala berfirman :
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim.” Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anbiya’: 87-88).
Jadi, kisah ini mendatangkan hikmah sedalam apapun jurang, pasti ada dasarnya. Seberat apapun ujian, pasti ada jalan keluarnya. Ingatlah janji Allah, Dia tak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Sebab Allah itu Maha Adil, dia sangat tahu kapasitas setiap hamba-Nya dalam menghadapi ujian. Apapun cobaan yg menimpa kita saat ini, Allah tau kita mampu melewatinya
Editor : Eka Dian Syahputra