BEKASI, INewsBekasi.id - Kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia salah satunya di Kota Bekasi. Kota-kota besar di Indonesia selalu menjadi daya tarik orang karena sering kali menawarkan lebih banyak lapangan pekerjaan dengan gaji yang lebih kompetitif. Selain itu, infrastrukturnya lebih baik. Dengan demikian, beberapa kota dikenal sebagai kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia karena kebutuhan hidup yang semakin meningkat.
Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia
Ada banyak kota besar di Indonesia yang menjadi pusat bisnis, industri dan pemerintahan. Sebagian besar berstatus ibu kota, baik ibu kota negara maupun ibu kota provinsi, dan berstatus sebagai kota metropolitan.
1. DKI Jakarta
Sebagai ibu kota negara, tidak herankan jika Jakarta menduduki peringkat pertama kota dengan biaya hidup termahal. Rata-rata pengeluaran per kapita di Jakarta sebesar Rp4.446.770. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi perekonomian Jakarta yang mengalami pertumbuhan pesat sebagai pusat bisnis. Banyak perusahaan multinasional yang berkantor Jakarta. Selain itu, kepadatan penduduk Jakarta menyebabkan peningkatan permintaan.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Jakarta yang pesat juga mempengaruhi upah, harga real estat, dan biaya hidup.
2. Surabaya
Surabaya merupakan kota dengan biaya hidup tertinggi kedua di Indonesia. Rata-rata pengeluaran penduduknya sebesar Rp4.240.902 per kapita. Sedangkan rata-rata pengeluaran rumah tangga sebesar Rp16.115.429.
3. Bekasi
Bekasi memang bukan ibu kota provinsi seperti Jakarta dan Surabaya, namun kota ini menempati posisi ke 3 sebagai kota dengan biaya hidup termahal karena memiliki kawasan industri besar dan menjadi daya tarik bagi sebagian warga di wilayah tersebut untuk mencari peruntungan.
Bekasi juga memiliki upah minimum kota tertinggi di Jawa Barat, senilai Rp4,8 juta. Meski UMK tinggi, namun Bekasi menjadi kota dengan biaya hidup tertinggi. Total pengeluaran per kapita di Bekasi sebesar Rp4.119.168. Sedangkan rata-rata total pengeluaran rumah tangga sebesar Rp16.888.582
4. Depok
Depok tidak memiliki kawasan industri namun banyak perusahaan asing yang beroperasi di sana. Nurmahmudi Ismail, Wali Kota Depok periode 2006 hingga 2016, pernah mengatakan, perputaran uang di daerah ini pada tahun 2013 mencapai Rp 4 triliun per tahun.
Industri properti di Depok karena harga properti disana berkembang pesat. Total pengeluaran per kapita sebesar Rp3.424.560. Sedangkan rata-rata total pengeluaran rumah tangga sebesar Rp13.355.784. Depok termasuk kota alternatif, banyak orang berpindah dari Jakarta ke Depok untuk mencari peruntungan baru.
5. Semarang
Terkenal dengan julukan “Kota Lumpia”, total pengeluaran per kapita di Semarang mencapai Rp3.257.315. Sedangkan rata-rata total pengeluaran rumah tangga sebesar Rp13.680.725.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta