get app
inews
Aa Text
Read Next : Bawaslu Kabupaten Bekasi Petakan 22 Indikator Potensi TPS Rawan

Warga Jakasampurna Bekasi Sepakat Menolak Pembangunan Water Tank Raksasa

Jum'at, 17 Mei 2024 | 12:37 WIB
header img
Warga RT 06 RW 15 Kelurahan Jakasampurna, Bekasi, sepakat menolak rencana pembangunan water tank berkapasitas 4 juta liter oleh PDAM Tirta Patriot. Foto: Ist

BEKASI, iNews.id - Warga yang bermukim di RT 06 RW 15 Kelurahan Jakasampurna sepakat menolak rencana pembangunan water tank berkapasitas 4 juta liter (2 x 2000m3) oleh pihak PDAM Tirta Patriot, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada lahan sempit dengan luas sekitar 3000m2. 

Warga meminta agar lokasi pembangunan tangki air itu dipindahkan ke wilayah yang lebih aman dan jauh dari pemukiman padat penduduk karena keselamatan, keamanan, kenyamanan, serta kesehatan psikologis warga terdampak jauh lebih penting dan harus diutamakan.

Pembangunan tangki raksasa pada lahan yang sempit dan benar benar menempel dengan pemukiman padat penduduk tanpa buffer zone (zona aman bebas) yang memadai, tentu menimbulkan rasa khawatir, was was, dan cemas bagi warga terdampak. 

Kekhawatiran warga tidak hanya terkait bahaya potensi jebolnya tangki air raksasa tersebut, namun juga dampak psikologis harus tinggal berdampingan dengan tangki air raksasa, yang mana dampak tersebut sudah mulai dirasakan warga sejak di sosialisasikannya rencana pembangunan tangki air raksasa tersebut. 

Sebelum dibangun saja, warga sudah banyak yg mengeluh susah tidur, pikiran tidak fokus, dan bahkan beberapa warga mengeluhkan asam lambung naik karena memikirkan rencana pembangunan tangki air raksasa ini harus dibangun menempel dengan pemukiman warga.

Terkait kekhawatiran warga akan rencana pembangunan tangki air raksasa ini, warga melakukan pertemuan yang menghasilkan petisi penolakan rencana pembangunan tangki air raksasa, dan petisi ini sudah ditandatangani oleh hampir 300 warga, yang  mana secara bulat menolak rencana pembangunan tangki air raksasa ini, warga sepakat agar pembangunan tangki air raksasa 4 juta liter ini direlokasi, serta tidak dibangun di lokasi padat penduduk.

Masyarakat juga belajar dari penolakan warga pondok kopi akan rencana pembangunan tangki air raksasa, dimana pembangunan tangka air raksasa tersebut berhasil di relokasi di tempat yg jauh dari pemukiman padat penduduk setelah dimediasi Walikota Jakarta Timur. 

Hal yang sama juga terjadi saat penolakan pembangunan tangki air raksasa yang dilakukan di perumahan pesona II depok, namun penolakan warga terjadi setelah pembangunan tangki air raksasa sudah dilakukan. 

Sehingga pembangunan tersebut hanya menyisakan kekhawatiran bagi warga terdampak, dan banyak dari warga yang tinggal berdekatan dengan tangki air raksasa tersebut mulai menjual rumahnya, namun sampai sekarang rumah rumah tersebut susah terjual, karena memiliki potensi bahaya.

Artinya penurunan nilai jual objek tanah & bangunan di wilayah dengan potensi bahaya juga menjadi  bahan keberatan warga terhadap renana pembangunan ini.

“Dalam mitigasi bencana, Pemerintah Kota Bekasi harus memikirkan dampak terburuk yang mungkin timbul yang kami percaya tidak diantisipasi dengan baik oleh pihak PDAM Tirta Patriot. Pembangunan water tank juga tidak memberikan kebaikan apapun bagi warga sekitar, dan hanya menyisakan dampak buruk jangka panjang setelah beroperasi,” jelas Johson, salah satu perwakilan warga RT 06 RW 15, Jakasampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat.

“Untuk itu, dengan tegas warga RT 06 RW 15 Jakasampurna menolak rencana pembangunan water tank dan tidak akan menerima tawaran solusi apapun dari Pemkot Bekasi kecuali memindahkan instalasi ini ke wilayah lain yang lebih aman,” terangnya lebih lanjut.

Dalam rencana pembangunan tangki air raksasa ini, terahhir diketahui masyarakat setelah adanya sosisalisasi dari pihak PDAM Tirta Patriot yang menyatakan bahwa rencana pembangunan ini masuk ke dalam Project Strategis Nasional. 

Hal ini tentu membuat warga marah, karena tidak seharusnya rencana pembangunan Project Strategis Nasional mengabaikan hak asasi masyarakat dalam hal keamanan, kenyamanan, dan tentunya kesehatan psikologis warga setempat, mengingat warga sudah tinggal dilokasi ini jauh sebelum adanya rencana pembangunan tangki air raksasa tersebut. 

Rencana pembangunan tangki air raksasa ini adalah bukti konkret lemah dan tidak berkualitasnya pengambilan keputusan dalam perencanaan pembangunan yang seolah olah mengabaikan mitigasi bencana dan malah menghadirkan potensi bencana bagi masyarakat sekitar. 

Bagaimana bisa Project Strategis Nasional meloloskan design pembangunan tangki raksasa di lahan sempit dan padat penduduk? Satu satunya solusi yang warga inginkan adalah relokasi pembangunan tangka air raksasa ini, karena tidak memberikan dampak positif apapun kepada warga sekitar, dan hanya menyisakan dampak negative jangka Panjang bila warga harus tinggal berdampingan dengan tangki air raksasa tersebut.

“Kami warga setempat sangat medukung program pembangunan oleh pemerintah yang ingin memajukan wilayah setempat, namun apabila bentuknya berupa Tangki air raksasa yang mana memiliki potensi bahaya & hanya menghadirkan kecemasan bagi warga sekitar sudah barang tentu pembangunan tersebut harus direlokasi,” tambah Budi, salah satu warga Jakasampurna.
 

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut