BEKASI, iNewsBekasi.id- Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat Dedi Mulyadi berjanji memprioritaskan penanganan masalah krusial yang ada di Kabupaten Bekasi. Hal ini akan dilakukannya jika terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat periode 2024-2029.
Pria yang akrab disapa Kang Dedi ini mengatakan, ada beberapa poin penting yang menjadi catatan baginya dalam memberikan solusi bagi warga di Kabupaten Bekasi. Di antaranya, peningkatan pembangunan infrastruktur, sistem drainase jalan, perumahan layak huni bagi masyarakat.
"Terus disparitas perbedaan orang miskin orang kayanya terlalu jauh dan itu bukan hanya di Bekasi seluruh Jawa Barat problemnya itu. Pelayanan kesehatan puskesmasnya harus dibenahi, rumah sakitnya harus segera dibenahi sekolah-sekolah harus dibenahi. Jadi Bekasi itu pendapatan daerahnya tinggi, anggaran belanjanya tinggi, tapi ke depan harus didistribusi memenuhi kebutuhan rakyat Bekasi," katanya usai hadir dalam acara bertajuk KDM menyapa Kabupaten Bekasi di Lapangan Haji Rusli Hambali di Sertajaya, Kecamatan Cikarang Timur, pada Sabtu (21/9/2024) malam.
Selain itu, lanjut Kang Dedi, akan berfokus pada pendapatan masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja yang terbuka, karena saat ini pertumbuhan industri yang berkembang pesat tetapi justru banyak warga yang tidak memilik pekerjaan.
"Nah, salah satu problemnya setelah saya sering lah menemui masalah bukan hanya di Bekasi, di Karawang di mana pun ya bahwa banyak penduduk setempat yang ketika melamar kerja itu sering kali diminta uang oleh calo tenaga kerja, dan uangnya mulai dari Rp5-15 juta," ujarnya.
Kang Dedi menuturkan, bila terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat akan menerapkan sistem yang menjadikan pemerintah provinsi selayaknya pemerintah desa, di mana bisa mengetahui secara langsung keluhan dan harapan masyarakat dari setiap permasalah yang ada.
Ditanya terkait target khusus perolehan suara, Kang Dedi optimistis bisa meraih 90% dari total jumlah pemilih pada Pilgub Jawa Barat. "Bekasi? Targetnya? Sama lah sama dengan Karawang 90%. Enggak usah rencana 100 hari kerja, sehari kerja sudah langsung kerja, saya enggak ada istilah 100 hari kerja, atau enam bulan gak ada," ucapnya.
Editor : Wahab Firmansyah