MUARAGEMBONG, iNewsBekasi.id – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bekasi beberapa hari terakhir menyebabkan tujuh kecamatan terdampak banjir. Selain hujan banjir disebabkan sungai meluap dan rob di pesisir utara.
”Ada tujuh kecamatan yang terdampak banjir akibat hujan deras yang mengakibatkan sungai meluap dan banjir rob,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Muchlis, Jumat (22/11/2024).
Adapun tujuh kecamatan yang terdampak banjir itu berada di Kecamatan Muaragembong, Tarumajaya, Babelan, Tambun Utara, Sukatani, Cikarang Pusat dan Serang Baru. “Banjir terparah di Muaragembong dan Tarumajaya,” ungkapnya.
Di Kecamatan Muaragembong titik yang tergenang akibat banjir rob tersebar di lima desa: Desa Pantai Sederhana, Pantai Mekar, Pantai Bakti, Pantai Bahagia dan Pantai Harapan Jaya. Kampung Sembilangan yang mencakup dua wilayah, yakni Desa Samudrajaya, Kecamatan Tarumajaya.
Lalu, Desa Huripjaya, Kecamatan Babelan. Kecamatan Sukatani, banjir merendam empat titik di 3 Desa. Diantaranya, Kampung Jagawana Desa Sukarukun, Kampung Kobak Baya dan Kampung Serengseng di Desa Sukadarma.
Serta di Kampung Gandu Desa Sukamulya. Sama seperti halnya di Desa Jayasampurna, Kecamatan Serangbaru, banjir di wilayah ini salah satunya disebabkan meluapnya Kali Cikarang sejak beberapa hari terakhir.
Kecamatan Tambun Utara tercatat ada sejumlah permukiman warga yang terdampak akibat luapan Kali Bekasi, tepatnya di Desa Satriamekar, Karang Satria dan Sriamur. Kecamatan Cikarang Pusat, tepatnya di Kampung Parung Lesang, Desa Pasirranji dipicu luapan Kali Cibeet.
Muchlis menjelaskan, wilayah Muaragembong dan Tarumajaya menjadi wilayah terdampak banjir paling parah diantara wilayah lainnya. Berdasarkan hasil assesmentnya total sebanyak 3.513 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir rob yang terjadi sejak lima hari lalu.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriyadi mengungkapkan pihaknya telah menyiagakan klaster logistik untuk membantu para korban banjir diberbagai Desa terdampak ini, khususnya di Muaragembong.
Klaster logistik ini terdiri dari berbagai stakeholder termasuk perusahaan swasta yang bertujuan membantu pendistribusian logistik serta kebutuhan lainnya bagi masyarakat terdampak banjir. “Dinkes dan PMI turun membantu di lokasi banjir,” tutupnya.
Editor : Abdullah M Surjaya