BOGOR, iNewsBekasi.id- Keluarga remaja berinisial TAP asal Cibungbulang, Kabupaten Bogor, terkejut mengetahui jenis kelamin sang buah hati berdasarkan hasil pemeriksaan medis. Bagaimana tidak, sejak bayi hingga berusia 14 tahun, TAP yang kerap dikira berjenis kelamin perempuan dinyatakan sebagai laki-laki.
"Berdasarkan hasil tes kromosom, TAP dinyatakan 100 persen berjenis kelamin laki-laki. Tes kromosom sudah keluar, dari Polres Bogor ngantar ke Polsek waktu hari Selasa kalau tidak salah, kami kumpul semua di ruangan Kapolsek. Hasilnya 100 persen anak saya laki-laki," ungkap STA, ayah dari TAP, dikutip Sabtu (27/12/2024).
STA sempat merasa terkejut menghadapi kenyataan ini. Namun pada akhirnya dia menerima hasil tersebut. "Kami sekarang sudah menerima takdir," ujarnya.
Setelah hasil ini keluar, TAP rencananya akan menjalani operasi perbaikan kelamin. Namun, belum ada kepastian kapan, di mana dan dari mana biaya untuk operasi tersebut.
"Saya minta bantuan ke pemerintah, kalau biaya sendiri dari mana atuh?" ujarnya. Usai operasi, barulah keluarga akan mengganti nama TAP menjadi nama laki-laki.
Pasalnya, seluruh identitas sejak lahir masih tertulis jenis kelamin perempuan.
Untuk diketahui kisah yang jarang terjadi dialami remaja berinisial TAP asal Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Remaja yang sejak kecil dikira perempuan ini justru sekarang diyakini sebagai laki-laki. STA menceritakan, sejak bayi anaknya terlihat seperti perempuan. Tak ada alat kelamin layaknya laki-laki.
Namun, sejak sekitar kelas 5 SD, di bagian kemaluannya tumbuh sesuatu seperti alat kelamin laki-laki. Meski sudah agak lama, TAP baru bercerita kepada orang tua mengenai kondisinya sekitar sebulanan yang lalu.
Semakin beranjak menuju remaja, sang anak semakin terlihat mirip laki-laki. "Dari SD kelas 6 itu kayak tomboi, main bola, main futsal, juara terus. (Pakaian) pakai kerudung. Sekolah kelas 3 SMP (juga) pakai kerudung," ujar STA.
Tak hanya itu, orang tuanya juga sempat bertanya-tanya kenapa TAP di usianya saat ini belum juga menstruasi. Selain itu, tak ada tanda-tanda tumbuhnya payudara di tubuh TAP.
"Mamanya suka ngomong, kok anak saya 14 tahun belum dapat mens gitu, yang lain mah sudah pada dapat," sambungnya.
Pihak keluarga juga sudah berkonsultasi kepada rumah sakit. Rumah sakit menyarankan tindakan operasi jika memang TAP adalah laki-laki.
STA bersyukur, sampai saat ini TAP tidak malu akan kondisinya. TAP sudah mulai membiasakan diri dengan penampilan laki-laki, bahkan orang tuanya sudah menyiapkan nama laki-laki.
"Nama (laki-laki) sudah ada, tetapi nunggu operasi dulu baru selametan ganti nama. Belum ke pengadilan. Jadi masih panjang ini," kata STA.
Editor : Wahab Firmansyah