6 Fakta Vaksin TBC Uji Coba di Indonesia, Apa Tujuan Bill Gates?

JAKARTA, iNewsBekasi.id - Fakta vaksin TBC Bill Gates yang diuji coba di Indonesia menarik perhatian masyarakat. Isu ini sempat menjadi trending topic di media sosial X.

Banyak netizen mempertanyakan kenapa Indonesia yang dipilih menjadi lokasi uji coba. Bahkan, ada narasi yang menyebutkan, masyarakat Indonesia jadi kelinci percobaan medis. Hal itu disampaikan oleh akun @Mur*** dan viral di X.

Baca Juga

Benarkah Indonesia Jadi Kelinci Percobaan Vaksin TBC Bill Gates? Begini Penjelasan Menkes

Sementara, banyak orang yang belum tahu jika vaksin TBC Bill Gates ini telah berjalan proses uji cobanya sejak 2024. Tak hanya di Indonesia, juga di enam negara lain, yaitu Afrika Selatan, Zambia, Malawi, Mozambik, Kenya dan Vietnam. Nah, ada beberapa fakta lain terkait vaksin TBC Bill Gates.  

Fakta-fakta Vaksin TBC Bill Gates yang Diuji Coba di Indonesia

1. Nama Vaksin

Menurut laman resmi Gates MRI atau Bill & Melinda Gates Medical Research Institute, nama vaksin TBC yang sedang diuji coba di Indonesia dan enam negara lainnya itu adalah M72/AS01E.

2. Alasan Indonesia Jadi Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates

CEO Gates MRI Emilio A Emini mengatakan negara-negara yang ditunjuk sebagai lokasi uji coba vaksin TBC ini adalah negara dengan kasus TB paru yang sangat tinggi. Misalnya di Afrika Selatan, data mencatatkan bahwa negara itu ada 280.000 kasus TB setiap tahunnya. Di Indonesia, mengacu pada data Global Tb Report 2024, ada 1.060.000 kasus TB yang teridentifikasi, kematiannya mencapai 134.000.  

Baca Juga

Momen Prabowo Ajak Bill Gates Tinjau Program MBG di SDN Jati 03 Pulogadung Jaktim

Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan memperkirakan, secara global ada 10,6 juta orang sakit TB di 2022 dan 1,3 juta di antaranya meninggal dunia. Itu artinya, ada 3.500 orang per hari meninggal akibat TBC.

3. Dikembangkan sejak 2000-an

Gates MRI mengungkapkan, vaksin M72/AS01E atau vaksin TBC Bill Gates sudah dikembangkan sejak awal tahun 2000-an.

Awalnya, vaksin dirancang dan dievaluasi secara klinis oleh perusahaan biofarmasi GSK hingga fase pembuktian konsep (Fase 2b), bermitra dengan Aeras dan International AIDS Vaccine Initiative (IAVI) dan didanai oleh GSK dan sebagian dari Gates Foundation.

Baca Juga

Presiden Prabowo Sambut Hangat Kehadiran Bill Gates di Istana

Lalu, pada 2020 GSK mengumumkan kemitraan dengan Gates MRI untuk pengembangan lebih lanjut vaksin M72/AS01E tersebut.  GSK terus memberikan bantuan teknis kepada Gates MRI, memasok komponen adjuvan vaksin untuk uji coba Fase 3 dan akan menyediakan adjuvan pasca lisensi jika uji coba berhasil. Adjuvan adalah bahan yang digunakan dalam beberapa vaksin yang dapat membantu menciptakan respons imun yang lebih kuat.

4. Tujuan Bill Gates

Bill Gates melalui Gates MRI berkeyakinan bahwa dengan hadirnya vaksin TBC untuk masyarakat global itu membuat vaksin mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat di daerah dengan beban penyakit tinggi.

Dengan begitu, kasus TBC di suatu negara bisa ditekan seminimal mungkin sehingga dapat menyelamatkan nyawa manusia. Dengan begitu, Gates MRI mengatakan, penting untuk menjalin kolaborasi global dan kemitraan yang kuat supaya tujuan baik ini dapat tercapai.

Baca Juga

Bill Gates Beri Penghargaan MBG ke Prabowo, Bendum Demokrat: Program Presiden Dapat Perhatian Dunia

"Vaksin TBC ini sudah memasuki tahap 3 (pada 2024) dan ini sangat dibutuhkan oleh warga Afrika Selatan demi memerangi penyakit yang masih sangat umum (banyak dijumpai) di masyarakat kami," kata dr Lee Fairlie, Direktur Kesehatan Ibu dan Anak di Wits RHI, Afrika Selatan, dikutip Kamis (8/5/2025).

5. Ribuan Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates

Gates MRI mengungkapkan, uji coba vaksin TBC akan melibatkan hingga 20.000 peserta, termasuk orang yang hidup dengan HIV, di hingga 60 lokasi uji coba di tujuh negara, termasuk salah satunya Indonesia.

Orang dengan HIV dilibatkan dalam uji coba ini karena mereka termasuk dalam kelompok masyarakat dengan angka kematian terbanyak. Peserta akan menerima vaksin M72/AS01E yang masih dalam tahap investigasi atau plasebo, dengan konsep double-blind yang berarti baik peserta uji coba maupun peneliti klinis tidak akan mengetahui siapa yang menerima vaksin atau plasebo.

Baca Juga

Miliarder Bill Gates Dinyatakan Positif Covid-19

Pendekatan ini dianggap sebagai standar emas untuk mengevaluasi keamanan dan kemanjuran vaksin yang masih dalam tahap investigasi.

"Jika efektif, vaksin M72/AS01EE dapat menghidupkan kembali perjuangan global melawan TB yang telah dilemahkan oleh pandemi Covid-19," kata Alemnew Dagnew, pemimpin pengembangan vaksin TBC Bill Gates.

"Sejauh ini vaksin memberikan hasil yang cukup baik dan jika benar-benar efektif, vaksin ini dapat membantu mencegah penyakit TB semakin meluas di masyarakat," tambah Dagnew.

Penyakit TBC kebanyakan menyerang orang-orang yang sedang berada di puncak karier mereka, dan ini tentu menyebabkan keluarga pasien kehilangan penghasilan dan anak-anak kehilangan orang tua.

Hampir setengah dari rumah tangga yang terdampak TBC itu menghadapi biaya yang lebih tinggi dari 20% pendapatn rumah tangga mereka. Artinya, penyakit ini menjadi beban berat jika sampai ada di rumah tangga.

6. Uji Coba Selesai 5 Tahun

Uji coba diperkirakan memakan waktu hingga lima tahun, diikuti oleh analisis data dan kemudian persiapan untuk penyerahan data ke otoritas regulasi. Data sementara menunjukkan, dalam uji coba Fase 2b GSK vaksin M72/AS01E memberikan perlindungan sekitar 50 persen (13/1626 versus 26/1663) terhadap perkembangan menjadi tuberkulosis paru aktif selama tiga tahun pada orang dewasa HIV-negatif yang terinfeksi Mycobacterium tuberculosis, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa dekade penelitian vaksin TB.

WHO memperkirakan dalam jangka waktu 25 tahun, tingkat perlindungan tersebut dapat menyelamatkan 8,5 juta jiwa, mencegah 76 juta kasus TB baru, dan menghemat 41,5 miliar dolar AS untuk rumah tangga yang terkena TB.  Itu dia informasi mengenai fakta-fakta vaksin TBC Bill Gates yang diuji coba di Indonesia dan enam negara lainnya.

Editor : Tedy Ahmad