IHateBand Kuatkan Warna Rock di Lagu Jauh, Singgung Cinta Terhalang Jarak

JAKARTA, iNewsBekasi — Band alternatif IHateBand terus mengembangkan musikalitas mereka. Hal ini terbukti di lagu terbarunya berjudul Jauh. Secara musikal, “Jauh” menandai evolusi signifikan dari arah awal IHateband yang sebelumnya dikenal lewat nuansa electro-pop.
Kini, IHateBand menyuguhkan warna rock yang dibalut beat drum bergaya disko, permainan bass yang catchy, gitar bernuansa blues rock, hingga sentuhan keyboard yang mengingatkan pada new wave dan britpop klasik. Pendekatan ini menjadikan “Jauh” sebagai karya yang kaya tekstur namun tetap minimalis secara emosional—sebuah ruang sonik di mana kekosongan pun mampu bersuara.
Berbeda dari rilisan-rilisan ihateband sebelumnya, “Jauh” memiliki lirik yang mudah diingat, melodi yang mengikuti emosi lirik secara organik, dan aransemen yang sengaja dibuat lebih “telanjang” agar kejujuran emosinya sampai tanpa hambatan. Single ini diproduseri oleh seluruh personel IHateBand bersama sound engineer Mas Oasis, yang dikenal mampu menerjemahkan emosi mentah menjadi pengalaman sonik yang kuat namun tetap membumi.
Lagu ini menyuarakan pengalaman personal tentang cinta yang terhalang jarak dan penyesalan mendalam karena kehilangan seseorang yang dicintai tanpa sempat membuktikan kasih sayang sepenuhnya.
Ditulis Harry Miswar (Aie), Jauh menggambarkan rasa duka karena kepergian seorang kekasih dalam konteks hubungan jarak jauh (LDR) yang tak sempat disempurnakan oleh kebersamaan.
“Jauh adalah bentuk refleksi akan pentingnya waktu bersama orang-orang tercinta. Kita sering menunda untuk menunjukkan rasa sayang, tanpa menyadari bahwa waktu tak selalu berpihak,” kata Aie.
Proses kreatif lagu ini bermula dari gagasan vokalis sekaligus gitaris, Aie, yang kemudian dikembangkan melalui sesi latihan studio bersama personel lainnya: Toro (bass), Putra (gitar), Alvin (keyboard & synth), dan Ekki (drum). ihateband secara konsisten menjaga ruang ekspresi individu di antara anggotanya, menciptakan dinamika kreatif yang otentik dan bebas.
Peluncuran “Jauh” dilakukan pada momen liburan sekolah, dengan harapan dapat menjadi pengingat universal untuk para pendengar agar tidak menyia-nyiakan waktu bersama orang-orang terkasih. “Lagu ini semacam dekapan hangat bagi siapapun yang pernah merasa ditinggal, baik secara fisik maupun emosional. Jarak bukan cuma soal kilometer, tapi soal rasa yang memudar,” tutur Alvin.
Setelah perilisan single ini, ihateband telah merencanakan peluncuran album penuh berisi 10 lagu pada bulan berikutnya, yang akan diiringi dengan rilis single lanjutan dan potensi tur serta proyek visual yang sedang disiapkan. “Jauh” dirilis secara independent dan lagu ini telah tersedia di berbagai platform musik digital seperti Spotify, Apple Music, YouTube Music, dan Langit Musik, dan terbuka untuk dijadikan bagian dari playlist spiritual-pop, kontemplatif, hingga etnik kontemporer.
Dengan identitas band yang provokatif namun sarat makna, IHateBand sebagai nama justru menjadi ironi yang mengingatkan pentingnya waktu, kasih, dan kebaikan di tengah dunia yang serba cepat dan keras—“Jauh” bukan hanya lagu, juga pernyataan emosional akan siapa mereka dan ke mana arah musik mereka ke depan.
Editor : Tedy Ahmad