Bikin Bangga! Siswa Labschool Cibubur Bawa Filter Udara dari Eceng Gondok ke WYIE 2025 di Malaysia
JAKARTA, iNewsBekasi.id- Tim pelajar dari Labschool Cibubur sukses mewakili Indonesia dalam ajang internasional 9th World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025 yang digelar di Malaysia pada 29–30 Mei 2025.
Event ini mempertemukan siswa-siswi berbakat dari berbagai penjuru dunia untuk berkolaborasi menciptakan solusi inovatif yang berdampak pada keberlangsungan hidup manusia.
Tim dari Labschool Cibubur memperkenalkan inovasi filter udara ramah lingkungan yang terbuat dari eceng gondok dan ampas kopi, dua bahan alami yang berlimpah di Indonesia.
Inovasi ini bertujuan untuk membantu mengurangi polusi udara, terutama yang berasal dari kendaraan bermotor.
Salah satu anggota tim, Lydia Karunia Novitasari mengatakan, ide ini berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi lingkungan saat ini.
“Kami tuh prihatin dengan semakin meningkatnya polusi udara, terutama yang berasal dari kendaraan bermotor. Kami ingin menciptakan solusi yang sederhana tapi berdampak,” kata Lydia dalam keterangannya pada sabtu (7/6/2025).
Lydia menjelaskan proses di balik pengembangan alat tersebut. Timnya yang terdiri dari tujuh siswa kelas 11 ini mencoba membuat penyaring udara dari bahan-bahan alami, seperti eceng gondok dan ampas kopi.
"Sudah kami tes juga di beberapa kendaraan, dan hasilnya cukup menggembirakan,” ujarnya. Lydia melanjutkan, hasil kerja keras timnya ini mendapatkan validasi dari Kementerian Perhubungan.
Sementara itu, anggota tim lainnya, M. Aziz Assyafi, menyoroti pentingnya memanfaatkan kekayaan alam lokal.
“Kami sengaja memilih bahan-bahan yang mudah ditemukan di Indonesia. Eceng gondok itu sering dianggap gulma, dan ampas kopi biasanya terbuang. Tapi ternyata, dua bahan ini punya potensi besar,” tuturnya.
Ia pun menyampaikan harapannya agar inovasi ini bisa dikembangkan lebih lanjut dan bermanfaat luas, terutama dalam mengurangi polusi udara di kota-kota besar.
Tim CAFICO ini terdiri dari siswa kelas 11 Labschool Cibubur yaitu; Andi Naia Salsabila, Darren Indiko Genesis, Elgia Khanza Khusnawan, Fadli Kurniawan, Lydia Karunia Novitasari, Muhammad Aziz Assyafi, dan Tiara Rafifa Dermawan.
Serta dilatih tiga guru pengajar di antaranya Rahmi Hayatunufus, Ahmad Rifai, dan Heroniaty.
Salah satu guru pengajar siswa dan siswi ini, Rahmi Hayatunufus menyampaikan rasa bangganya terhadap semangat dan kerja keras para siswa.
“Saya menyaksikan langsung bagaimana mereka berdiskusi, meneliti, lalu mencoba berkali-kali meski sempat gagal. Semangat itu yang membuat saya yakin, mereka bukan hanya sedang membuat alat, tapi sedang belajar menjadi pemecah masalah yang sesungguhnya,” ungkapnya.
“Prestasi ini bukan hanya soal lomba, tapi juga tentang bagaimana anak-anak Indonesia bisa bersaing di forum global. Mereka membawa semangat, kecintaan pada lingkungan, dan ide yang membumi,” ucapnya.
Untuk diketahui ajang WYIE 2025 yang diselenggarakan World Young Inventors Exhibition bersama Malaysian Young Inventors Exhibition dan Asean Young Inventors Exhibition ini menjadi wadah penting untuk menumbuhkan semangat inovasi sejak dini.
Kehadiran tim dari Labschool Cibubur membuktikan bahwa dengan dukungan dan ruang yang tepat, anak-anak Indonesia
mampu menyumbangkan solusi nyata bagi dunia.
Editor : Wahab Firmansyah