get app
inews
Aa Text
Read Next : Bencana Tanah Bergerak Ancam KM 91 Tol Cipularang, 72 Rumah Rusak dan 206 Warga Mengungsi

Tanah Bergerak di Dekat KM 91 Tol Cipularang, Ini Kata Jasa Marga!

Selasa, 17 Juni 2025 | 11:25 WIB
header img
Jasamarga Metropolitan Tollroad memastikan Jalan Tol Cipularang aman untuk dilalui. (Foto/SINDOnews/Asep Supiandi)

BANDUNG, iNewsBekasi.id- PT Jasa Marga menyatakan Jalan Tol Cipularang aman dilalui pengguna jalan, meskipun terjadi bencana pergerakan tanah di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Pernyataan ini disampaikan menyusul kekhawatiran masyarakat terhadap potensi dampak tanah bergerak yang disebut hanya berjarak kurang dari satu kilometer dari jalur Tol Cipularang, khususnya di area KM 91.

Senior Manager Representative Office 3 PT Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) Agni Mayvinna mengatakan, berdasarkan pemantauan udara yang dilakukan oleh tim Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM), posisi titik terdekat tanah bergerak sekitar 1 kilometer dari ruas Tol Cipularang, dengan arah pergerakan mengarah ke utara.

"Sehingga tidak bersinggungan dengan Jalan Tol Cipularang, namun harus dilakukan kajian lebih jauh untuk mencegah hal yang tidak diinginkan," ujar Agni dalam keterangan resmi, Selasa (17/6/2025).

Agni menuturkan, Jasa Marga terus melakukan koordinasi intensif dengan pihak terkait, termasuk Pemerintah Kabupaten Purwakarta, BPBD Jawa Barat, serta Dinas Pekerjaan Umum, untuk memantau kondisi tanah dan mengantisipasi segala kemungkinan pergeseran susulan.

"Jasa Marga menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna jalan selama melintasi Jalan Tol Cipularang dan akan melakukan upaya-upaya antisipasi untuk mencegah dampak kerusakan ke jalan tol," tuturnya.

BPBD Kabupaten Purwakarta bersama BPBD Provinsi Jawa Barat mencatat, hingga Sabtu (14/6/2025), pergerakan tanah di Desa Pasirmunjul telah merusak 72 rumah dan ratusan meter jalan desa. Aktivitas tanah bergerak terjadi setiap 10 menit, dengan total pergeseran mencapai 20 meter sejak pertama dilaporkan pada Rabu, 11 Juni 2025.

Desa tersebut berada di kawasan perbukitan dan lembah, sedangkan ruas Tol Cipularang berada tepat di bawah pemukiman tersebut, menjadikannya titik rawan jika bencana terus berlanjut.

Kepala BPBD Jawa Barat, Teten Ali Mulku Engkun mengingatkan meskipun saat ini jalur tol belum terdampak, potensi ancaman tetap ada.

"Kondisi tanah terus bergerak aktif dan masif, kondisinya mengkhawatirkan. Jika tidak segera ditangani, bisa merembet ke Tol Cipularang yang merupakan jalur vital nasional,” katanya.

Editor : Wahab Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut