get app
inews
Aa Text
Read Next : Film Sampai Titik Terakhirmu Masuk Bioskop, Kisah Nyata Viral di TikTok yang Bikin Haru

Film Banyak Anak Banyak Rejeki Mulai Syuting, Angkat Drama Komedi Keluarga Modern

Jum'at, 20 Juni 2025 | 10:25 WIB
header img
Rumah produksi Black White Pictures resmi memulai syuting film terbaru mereka, "Banyak Anak Banyak Rejeki (Yang Harus Dicari)" pada Kamis, 19 Juni 2025. Foto: Ist

JAKARTA, iNewsBekasi.id -Rumah produksi Black White Pictures resmi memulai syuting film terbaru mereka, "Banyak Anak Banyak Rejeki (Yang Harus Dicari)" pada Kamis, 19 Juni 2025. Acara syukuran dan doa bersama menandai dimulainya produksi film bergenre drama komedi romantis yang diprediksi jadi tontonan keluarga favorit tahun ini.

Film ini diawali dengan penayangan teaser perdana dan prosesi tumpengan. "Banyak Anak Banyak Rejeki" mengisahkan Bang Jali, seorang penggali kubur sederhana di Jakarta yang mendadak kaya setelah menemukan emas saat hujan deras.

Namun, kekayaan ini justru memicu konflik baru dalam keluarganya. Anak-anak Bang Jali tumbuh dalam kemewahan, tetapi ikatan emosional dan nilai spiritual mereka memudar. Film ini menyoroti bahwa rezeki sejati bukan hanya materi, melainkan juga cinta, kebersamaan, dan perjuangan.

Disutradarai oleh Tyas Asko dan diproduseri sekaligus dibintangi oleh Fadli Fuad, film ini menghadapi tantangan dalam mendapatkan dukungan dari jaringan bioskop besar.

Fadli menyoroti kesulitan film independen, terutama dari sineas muda, untuk mendapatkan slot tayang. Ia mencontohkan film sebelumnya, Sumur Jiwo 1977, yang belum juga tayang di bioskop besar seperti XXI meski sudah dilirik distributor internasional.

"Kami tetap ingin film Indonesia ditonton pertama kali oleh publik Indonesia," tegas Fadli.

Film ini melibatkan lebih dari 30 aktor, termasuk nama-nama besar seperti Opie Kumis, Hj. Elvy Sukaesih, Yatti Surachman, Harry De Fretes, Elina Joerg, Revaldo, dan Mandy Edenia. Perpaduan aktor senior dan pendatang baru menjanjikan kekuatan ensemble cast yang menarik.

Nuansa Lokal dan Komedi Humanis
Pengambilan gambar dilakukan di Jakarta, Bogor, dan sekitarnya, menampilkan nuansa budaya Betawi, Madura, dan Banyumas. Sutradara Tyas Asko menjelaskan bahwa film ini mengeksplorasi realitas masyarakat urban dengan pendekatan komedi yang humanis, tanpa mengandalkan slapstick.

Komedi dibangun dari karakter dan situasi, dengan fokus pada ekspresi dan emosi tokoh melalui penggunaan mid-shot dan close-up. Ritme film ini cepat, namun tetap memberi ruang untuk momen emosional dan punchline yang kuat.

Black White Pictures, yang sebelumnya memproduksi film seperti Hantu Biang Kerok (2009) dan Persembahan Terakhir (2015), kembali menegaskan komitmennya untuk mengangkat budaya lokal dan memberi ruang bagi aktor legendaris. "Kami ingin jadi rumah bagi para aktor senior dan film-film Indonesia yang punya cerita kuat, bukan hanya yang punya anggaran besar," tutup

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut