Citra Raya Tangerang Tambah Rute Trans Citra Raya ke Hub MRT Lebak Bulus

JAKARTA, iNewsBekasi.id – Dalam rangka meningkatkan konektivitas dan mendukung transportasi ramah lingkungan, Citra Raya Tangerang memperluas layanan bus Trans Citra Raya dengan membuka rute baru menuju hub MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Inisiatif ini sejalan dengan visi kawasan untuk menerapkan konsep eco culture serta memfasilitasi mobilitas warganya yang banyak beraktivitas di Jakarta.

General Manager Manajemen Kota Citra Raya Tangerang, Meita Mediawati, menyebutkan bahwa rencana ekspansi rute ini merupakan bagian dari upaya menyesuaikan diri dengan perkembangan sistem transportasi modern di Ibu Kota.

“Jakarta sudah sangat maju dalam sistem transportasinya, dari MRT, LRT, hingga busway. Kami ingin turut mendukung kemudahan akses warga Citra Raya yang banyak berkegiatan di sana,” ujar Meita, Minggu (20/7/2025).

Meita menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan operator bus untuk membuka jalur baru ke arah Serpong dan Lebak Bulus. Rute tersebut akan terhubung langsung ke pusat integrasi transportasi MRT maupun KRL di kawasan BSD.

“Semoga rute ini bisa segera terealisasi. Ini akan menjadi solusi mobilitas warga agar tidak bergantung pada kendaraan pribadi,” katanya.

Meita juga menjelaskan latar belakang hadirnya dua layanan utama di kawasan tersebut, yakni Trans Citra Raya dan Citra Connect. Keduanya dihadirkan untuk menjawab kebutuhan transportasi warga, baik untuk perjalanan luar maupun dalam kawasan.

“Transportasi ini sangat membantu warga yang hendak keluar dari Citra Raya untuk bekerja atau sekolah, dan juga bagi calon penghuni yang ingin berkunjung ke kawasan kami,” jelas Meita.

Saat ini, Trans Citra Raya mengoperasikan 13 armada dengan rute ke berbagai wilayah strategis seperti Citra Land, Blok M, Senen, Tanah Abang, Mangga Dua, dan Gambir. Sementara Citra Connect berfungsi sebagai angkutan internal untuk menjangkau fasilitas dalam kawasan.

“Citra Connect kami operasikan sejak pagi hari, melayani anak sekolah, warga yang hendak ke pusat perbelanjaan, pasar, dan fasilitas lainnya. Ini juga menggantikan peran angkot yang sudah mulai jarang,” kata Meita.

Untuk menjamin efektivitas, pihak manajemen rutin melakukan survei kebutuhan warga, baik untuk menentukan tujuan maupun jadwal keberangkatan. “Semua rute dan waktu operasional disusun berdasarkan aktivitas warga, agar benar-benar sesuai kebutuhan mereka,” ujarnya.

Dari sisi keamanan, Trans Citra Raya menerapkan sistem point to point di mana penumpang hanya bisa naik dan turun di titik resmi. Hal ini juga berlaku untuk keamanan anak-anak sekolah yang menggunakan Citra Connect.

“Armada tidak menaikkan penumpang sembarangan, berbeda dengan bus umum. Dan untuk anak sekolah, kami siapkan petugas pengamanan di pagi dan siang hari,” jelas Meita.

Selain itu, pelatihan juga rutin diberikan kepada para sopir agar mampu memberikan pelayanan yang sopan, ramah, dan mengutamakan keselamatan. “Semua pengemudi dilatih agar memahami karakter pengguna, menjaga etika berkendara, dan tidak ugal-ugalan,” tambahnya.

Sebagai penutup, Meita mengimbau warga untuk memanfaatkan transportasi umum yang telah disediakan demi mendukung lingkungan dan mengurangi kemacetan.

“Gunakanlah fasilitas yang ada. Dengan begitu, kita bisa bersama-sama mengurangi polusi, menghemat energi, dan menjadikan Citra Raya sebagai kawasan hunian yang benar-benar nyaman dan berkelanjutan,” pungkas Meita.

Editor : Abdullah M Surjaya