Harga Fantastis! Monstera Jadi Raja Tanaman Hias 2025, Sehelai Daun Tembus Rp100 Juta
JAKARTA, iNewsBekasi.id- Monstera kini tak lagi sekadar tanaman hias pemanis sudut ruangan. Pada 2025, Monstera menjelma menjadi simbol gaya hidup sehat, elemen desain interior berkelas, hingga instrumen investasi bernilai tinggi.
Popularitasnya yang terus meroket menjadikannya sorotan utama dalam tren tanaman hias global.
Monstera merupakan tanaman tropis yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Ciri khasnya adalah daun besar berlubang alami yang membuatnya dikenal dengan julukan “daun bolong.”
Tanaman ini termasuk dalam keluarga Araceae, dengan beberapa jenis yang paling populer seperti Monstera deliciosa, Monstera adansonii, serta varian langka seperti Monstera variegata.
Keindahan Monstera tidak hanya terletak pada bentuk daunnya yang estetik, tetapi juga pada variasi warna yang memikat: dari putih, hijau muda, kuning, hingga semburat biru. Setiap daun memiliki corak unik, menjadikannya seperti karya seni hidup.
Tren Monstera mulai meledak sejak pandemi 2020, ketika masyarakat mulai menghabiskan lebih banyak waktu di rumah dan mencari pelarian melalui hobi berkebun.
Tampilannya yang fotogenik juga menjadikan Monstera primadona di media sosial. Kini, tren tersebut berkembang menjadi fenomena global.
Menurut Friesia Sutjiati dari Perhimpunan Florikultura Indonesia (PFI), minat pasar kini bergeser ke varietas-varietas eksklusif.
“Monstera variegata seperti tri colour, silver creme, sampai blue saat ini sedang jadi buruan. Bahkan Devil Monster bisa dihargai hingga Rp100 juta hanya untuk satu daun,” ungkapnya dalam konferensi pers FLOII Expo 2025 di Depok, Jawa Barat, Senin (14/7/2025).
Gaya hidup masyarakat urban yang semakin sadar akan pentingnya hubungan dengan alam turut mendorong meningkatnya popularitas tanaman hias, termasuk Monstera. Tanaman ini banyak digunakan dalam desain interior rumah, kantor, kafe, hingga ruang publik untuk menciptakan suasana segar dan natural.
Lebih dari sekadar estetika, Monstera kini juga dianggap sebagai aset investasi. Daun dengan pola langka bisa memiliki nilai jual yang sangat tinggi, menjadikannya buruan kolektor di dalam dan luar negeri.
Menurut Chandra G. Hendarto dari Steering Committee FLOII Expo, tren ini mencerminkan transformasi budaya dalam cara manusia berinteraksi dengan lingkungannya.
“Kami mendorong hadirnya tanaman hidup di ruang-ruang aktif. Bukan lagi tanaman palsu, tapi tanaman yang tumbuh dan dirawat. Ada keterlibatan emosional, dan itu memperkaya relasi manusia dengan lingkungannya,” ujarnya.
Pemerintah Indonesia turut memberikan dukungan terhadap sektor florikultura. Kementerian Pertanian RI mencatat bahwa nilai ekspor tanaman hias Indonesia mencapai Rp1,2 triliun sepanjang 2024, meningkat hampir 30% dibandingkan tahun sebelumnya.
Ketua Kelompok Florikultura Kementan, Siti Bibah Indrajati, menegaskan bahwa florikultura berpotensi menjadi sektor unggulan nasional.
“Dengan potensi alam tropis yang dimiliki Indonesia, dunia tanaman hias bisa menjadi sektor unggulan yang mendatangkan devisa dan membuka lapangan kerja baru di berbagai daerah,” jelasnya.
FLOII Expo 2025 Siap Hadirkan Tren Botani Terkini
Puncak perayaan tren tanaman hias akan ditandai dengan FLOII Expo 2025 yang digelar pada 23–26 Oktober 2025 di ICE BSD City, Tangerang. Mengusung tema “The Botanical Futures,” pameran ini akan menampilkan berbagai tanaman favorit seperti Monstera, Anthurium, dan tanaman tropis lainnya.
FLOII Expo juga menjadi wadah untuk mengeksplorasi potensi hortikultura dalam bidang herbal, pangan lokal, lanskap, seni, hingga inovasi botani yang berkelanjutan.
Editor : Wahab Firmansyah