get app
inews
Aa Text
Read Next : Profil Lengkap Risma Ardhi Chandra, Kandidat Kuat Pengganti Sudewo sebagai Bupati Pati

Dituntut Mundur, Bupati Pati Sadewo Blak-blakan Soal Pemakzulan

Rabu, 13 Agustus 2025 | 10:49 WIB
header img
Bupati Pati Sudewo buka suara soal tuntutan pemakzulan dirinya dalam aksi demonstrasi yang digelar Rabu (13/8/2025). (Foto: iNews)

PATI, iNewsBekasi.id- Bupati Pati, Sudewo akhirnya angkat bicara terkait tuntutan mundur atau pemakzulan yang disuarakan sejumlah warga dalam aksi demonstrasi yang akan digelar pada Rabu, 13 Agustus 2025. Gelombang protes ini dipicu oleh kebijakan Bupati Sudewo yang sempat menaikkan tarif PBB-P2 hingga 250 persen, meski kebijakan tersebut akhirnya dibatalkan.

Menanggapi isu pemakzulan, Sudewo meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang beredar. Ia juga menyampaikan permintaan maaf atas kebijakan kenaikan PBB-P2 serta program lima hari sekolah yang kini telah dicabut.

“Saya terpilih ini konstitusional, terpilih secara demokratis ya kan. Enggak ada kecurangan apa pun. Kok mau digulingkan oleh segelintir orang,” ujar Sudewo, Selasa (12/8/2025).

Sudewo juga mengimbau warga yang akan mengikuti aksi demonstrasi agar tetap menjaga ketertiban dan kondusivitas wilayah.

“Masyarakat Pati saya minta itu tetap tenang ya ikut menjaga Kabupaten Pati ini supaya suasananya kondusif. Karena Kabupaten Pati itu milik semua warga, tidak milik segelintir orang,” tegasnya.

Pantauan iNews pada Selasa (12/8/2025) menunjukkan, sejumlah warga sudah mulai berkumpul di halaman kantor bupati untuk menggelar doa bersama dan mengumpulkan donasi. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut tak menyurutkan semangat warga memprotes tindakan Bupati Sudewo yang dinilai arogan.

Sebagian warga bahkan melakukan ritual khusus sebagai bentuk persiapan menjelang aksi besar pada 13 Agustus. Meski kebijakan kenaikan PBB-P2 telah dibatalkan, gelombang gerakan masyarakat tetap berlanjut. Warga terus melakukan aksi damai di depan pendopo bupati sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan yang dianggap merugikan rakyat.

Editor : Wahab Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut