Petisi Batalkan TKA 2025 Raup Ratusan Ribu Tanda Tangan, Siswa Keluhkan Persiapan yang Singkat
JAKARTA, iNewsBekasi.id- Sebuah petisi daring yang menuntut pembatalan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 mendadak viral di kalangan pelajar SMA sederajat. Petisi berjudul “Batalkan Pelaksanaan TKA 2025” itu dibuka oleh akun bernama Siswa Agit di platform Change.org, dan hingga kini telah mengumpulkan lebih dari 171.000 tanda tangan, dengan jumlah yang terus bertambah.
Dalam deskripsi petisinya, Siswa Agit menyampaikan keresahan banyak pelajar terhadap pelaksanaan TKA yang dinilai terlalu mendadak dan memberi waktu persiapan yang sangat singkat.
“Sebagai salah satu dari banyak siswa yang akan menghadapi TKA 2025, saya dan teman-teman seangkatan merasakan keprihatinan yang mendalam. Sistem baru ini tidak hanya menambah tekanan, tetapi juga mempermainkan masa depan pendidikan kami,” tulis Siswa Agit dalam petisinya.
Menurut Siswa Agit, kebijakan TKA diumumkan secara tiba-tiba tanpa sosialisasi yang memadai. Tes untuk jenjang SMA itu pertama kali dikabarkan dan diresmikan pada 8 Juni 2025, sementara dokumen resmi baru terbit pada 14 Juli 2025.
Dengan demikian, guru dan siswa hanya memiliki waktu sekitar 3,5 bulan atau 112 hari untuk mempersiapkan diri sebelum pelaksanaan TKA 2025 yang dijadwalkan pada 3–6 November 2025.
Selain masalah waktu, para siswa juga mengeluhkan cakupan materi yang terlalu luas serta ketidakjelasan kisi-kisi soal. Banyak sekolah disebut belum memberikan dukungan atau fasilitas belajar yang memadai, bahkan sebagian siswa mengaku harus belajar mandiri tanpa panduan jelas.
“Kurikulum Merdeka dan TKA bukan kombinasi yang baik. Banyak guru tidak mengajar secara optimal, sementara materi tidak merata antar sekolah. Kami hanya punya waktu singkat untuk memahami format baru TKA,” lanjut petisi tersebut.
Petisi itu juga menyoroti ketimpangan akses pendidikan antara siswa yang mampu mengikuti bimbingan belajar dan yang tidak. Selain itu, jadwal sekolah yang padat dengan ujian praktik menjelang TKA dianggap semakin menambah tekanan bagi siswa.
Para pelajar melalui petisi tersebut meminta pemerintah untuk meninjau ulang, menunda, atau bahkan membatalkan pelaksanaan TKA 2025. Mereka berharap ada sistem evaluasi yang lebih adil, manusiawi, dan berpihak pada peserta didik.
Menanggapi petisi yang viral itu, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen, Prof. Toni Toharuddin, memastikan bahwa pelaksanaan TKA tetap berjalan sesuai jadwal.
“Kami sudah siap melaksanakan TKA pada tingkat satuan pendidikan menengah yang akan diselenggarakan pada 3–6 November 2025. Mohon doanya, kami berikhtiar untuk pendidikan berkualitas bagi semua,” ujar Prof. Toni.
Ia menjelaskan, Kemendikdasmen telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan pemerintah daerah untuk memastikan pelaksanaan TKA berjalan lancar. Berdasarkan data terbaru, sekitar 86 persen siswa di seluruh Indonesia dipastikan akan mengikuti TKA 2025.
Editor : Wahab Firmansyah