Begini Cara Universitas Pancasila Jaga Kualitas Lulusan Supaya Tidak Jadi Generasi Stroberi
JAKARTA, iNewsBekasi.id- Universitas Pancasila (UP) memiliki cara tersendiri untuk menjaga kualitas lulusannya agar mampu bertahan di dunia kerja. Salah satunya adalah memupuk mental ‘leadership’ semasa perkuliahan.
Ketua Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina (YPP) UP, Siswono Yudo Husodo mengatakan, pihaknya selalu mendorong mahasiswa untuk mengikuti kegiatan nonakademik selama di kampus. Hal ini bertujuan membentuk karakter mental mahasiswa dan bisa tangguh dalam menghadapi situasi dan kondisi.
“Pendidikan nonakademik berperan besar untuk melatih ketangguhan. Di UP bukan tanpa alasan kita di wisuda memberikan penghargaan pada mahasiswa berprestasi non akademik. Jadi mendidik Gen Z bukan hanya ilmu pengetahuan, tapi juga semangat juangnya, kerja sama dengan orang lain, kepercayaan diri, ketangguhan dan tidak gampang menyerah. Dalam kegiatan kemahasiswaan itu mereka ada dialektika, itu semua ilmu kehidupan yang dilatih di non akademik,” katanya kegaiatn Wisuda Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025, Selasa (2/12/2025).
Secara institusional, Universitas Pancasila berhasil menempati peringkat 28 nasional dan 198 dunia dalam pemeringkatan UI GreenMetric, sebuah capaian yang menegaskan komitmen UP terhadap keberlanjutan, pengembangan kampus hijau, serta peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian.
Dengan bertambahnya 1.465 lulusan tahun ini, Universitas Pancasila kini memiliki lebih dari 78.480 alumni yang telah berkiprah di berbagai sektor strategis seperti pemerintahan, industri, politik, ekonomi, hukum, dan sosial.
“Para alumni Universitas Pancasila dikenal sebagai pribadi berintegritas, adaptif, berkarakter kuat, dan mampu menjadi teladan di masyarakat. Universitas Pancasila menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat mutu pendidikan, karakter kebangsaan, inovasi, serta kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Guru Besar Ilmu Hukum Pidana UP, Prof. Reda Manthovani mengatakan sejak dulu UP tidak hanya fokus di akademik dalam mendidik mahasiswa. UP mendorong mahasiswa punya kegiatan di nonakademik.
“Ini sangat banyak mendukung karir mahasiswa di kemudian hari. Kalau akademik bisa terbaca kapanpun itu, tetapi kalau non akademik misalnya saat melakukan pertandingan bagaiman bertarung dan negoisasi, itu ilmu yang ngga ada dalam buku,” katanya.
Jaksa Agung Muda bidang Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung itu menambahkan, UP sangat mendorong mahasiswa agar aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Dia meyakini mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki modal lebih untuk berkembang di dunia kerja saat lulus.
“Saya yakin kalau diteruskan dan mahasiswa mau terlibat dia akan memiliki modal yang cukup banyak untuk bisa berperan di lingkungannya,” pungkasnya.
Editor : Wahab Firmansyah