Logo Network
Network

Viral Anak SD di Sumsel Mau Sekolah Seberangi Sungai Gunakan Kotak Styrofoam

Dede Febriansyah
.
Sabtu, 25 September 2021 | 10:37 WIB
Viral Anak SD di Sumsel Mau Sekolah Seberangi Sungai Gunakan Kotak Styrofoam
Sejumlah anak sekolah dasar (SD) terekam video ponsel menyeberangi sungai dengan menggunkan kotak styrofoam untuk pergi ke sekolah.(Foto: Ist)

PALEMBANG, Inews.Id - Sejumlah anak sekolah dasar (SD) terekam video ponsel menyeberangi sungai dengan menggunkan kotak styrofoam untuk pergi ke sekolah.

Diketahui hal itu terjadi di Dusun Buntuan, Desa Kuala Dua Belas, Kecamatan Tulung Delapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Lantas apa tanggapan pemerintah setempat akan beredarnya video tersebut yang kini menjadi viral

"Dari keterangan kepala desa setempat yang dihubungi, anak-anak ini tidak mau diantar orangtuanya menggunakan perahu. Styrofoam yang digunakan anak-anak tersebut juga sering dijadikan mainan sebagai perahu-perahuan, sehingga dianggap seperti biasa oleh mereka," ujar Kepala Bidang Pelayanan dan Informatika Dinas Kominfo Kabupaten OKI  Adi Yanto saat dihubungi, Sabtu (25/9/2021).

Adi menjelaskan, kebiasaan anak-anak di wilayah tersebut yang menggunakan Styrofoam menyeberangi sungai untuk pergi sekolah bukan berarti mereka dari kalangan tidak mampu. Styrofoam yang digunakan pun diketahui yang biasa dipakai untuk mendinginkan udang dan ikan.

"Sebagian besar orangtua dari anak-anak SD di desa merupakan orang berkecukupan secara finansial. Setiap rumah mereka memiliki perahu bahkan speedboat," ungkap Adi.

Menurutnya, moda transportasi utama warga di kawasan desa yang memiliki sungai selebar 250 meter tersebut adalah menggunakan Speedboat, perahu dan getek. Baca juga: Kisah Pilu Bocah 11 Tahun, Putus Sekolah Demi Rawat Ayah Lumpuh dan Adik Balita

"Desa Kuala Dua Belas dihuni sekitar 450 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di beberapa dusun, salah satunya di Dusun Buntuan. Mata pencarian mereka sehari-hari adalah nelayan dan peternak burung walet," jelas Adi.

Adi juga mengatakan, penggunaan Styrofoam untuk menyeberangi sungai sudah dianggap biasa oleh masyarakat setempat, karena ibaratnya mereka lahir saja sudah di atas air. Kendati demikian, pihaknya telah menghubungi pihak desa dan sekolah setempat untuk memberi imbauan agar jangan membiarkan anak-anak bepergian menggunakan styrofoam tersebut karena dinilai membahayakan.

"Dinas pendidikan OKI mengimbau ke sekolah agar wali murid jangan biarkan anak-anaknya berangkat ke sekolah naik stryrofoam," katanya.

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Follow Berita iNews Bekasi di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.