"Bagaimana mungkin negara yang bernama Indonesia yang berdasarkan Pancasila, pada sila pertamanya adalah ketuhanan Yang Maha Esa, pemerintahnya akan menghormati seorang tokoh yang sangat sekuler dan melecehkan agama Islam," urainya.
Menurut dia jika pemerintah tetap akan mengabadikan namanya menjadi salah satu nama jalan di Ibu Kota Jakarta hal tersebut sangat menyakiti hati umat Islam.
"Itu jelas merupakan sebuah tindakan yang tidak baik dan tidak arif. Sebab, jelas-jelas akan menyakiti dan mengundang keresahan di kalangan umat Islam yang itu jelas tidak kita harapkan," jelas Anwar dalam keterangan tertulisnya, Minggu,(17/10/2021).
Dia menambahkan Mustafa Kemal Ataturk adalah seorang tokoh yang mengacak-acak ajaran Islam. Banyak sekali kerusakan yang telah dilakukan dan bertentangan dengan Alquran dan Sunah.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait