"Saya perlu menggunakan pembalut yang menggunakan bahan yang tidak mengiritasi kulit di sekitar vagina saya,” tambahnya.
Sekitar Juli 2020, Endang menyadari bahwa dia perlu mengurangi biaya untuk memenuhi kebutuhan makanan orangtua dan anak-anaknya. Karena itu, Endang beralih ke merek pembalut wanita yang lebih murah yang harganya sekitar RM15.
“RM15 adalah nilai kecil bagi mereka yang mampu, tetapi dalam situasi saya saat itu, saya merasa bahwa nilai RM15 dapat dihabiskan untuk sepotong kecil ayam mentah yang dapat memberi makan anggota keluarga saya selama empat hari. Saya kemudian mencoba mencari solusi agar tidak perlu membeli pembalut," ujar Endang.
“Karena saya mengalami gangguan pola makan saat berusia 20-an, solusi yang saya pikirkan saat itu adalah puasa agar siklus menstruasi saya terganggu yang pada gilirannya akan mengakibatkan saya tidak menstruasi," lanjutnya.
Menurut Endang, cara ini tidak hanya menghemat uang untuk kebutuhan pembalut, tetapi memungkinkan mengalokasikan uang untuk makanan yang bisa diberikan kepada anggota keluarganya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait