JENDERAL TNI Andika Perkasa dan HT atau handy talky selalu melekat di tangannya. Bukan hanya 1 tapi sampai 3 HT dipegangnya langsung.
Seperti yang terlihat beberapa waktu lalu, Andika yang masih berpakaian sport terlihat memegang 3 HT sekaligus. Jenderal Andika Perkasa ke mana pun selalu membawa alat komunikasi tersebut.
Memang jarang sekali ditemukan seorang tentara dengan pangkat jenderal masih memegang HT. Atau bahkan baru kali ini sekelas jenderal bintang 4 masih memegang erat HT.
Bukan itu saja, saat Komisi I DPR mengunjungi kediamannnya pada Minggu (7/11/2021) HT tetap tak lepas dari Jenderal Andika. HT terlihat diselipkan di saku celana bagian kirinya.
Memang jarang sekali ditemukan seorang tentara dengan pangkat jenderal masih memegang HT. Atau bahkan baru kali ini sekelas jenderal bintang 4 masih memegang erat HT.
Pengamat komunikasi politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta Selamat Ginting menjelaskan, penggunaan alat komunikasi merupakan kebutuhan pokok organisasi militer, termasuk TNI Angkatan Darat. Utamanya dalam pelaksanaan tugas operasi militer.
"Apalagi di wilayah pelosok, seperti daerah terpencil, terluar, terdepan, pedalaman, serta perbatasan. Indonesia sangat luas wilayahnya, termasuk wilayah daratan. Seringkali tidak ada signal (sinyal) komunikasi," sebutnya dalam pesan yang dikirim kepada iNews.id, Sabtu (13/11/2021).
Sebagai pimpinan TNI dan TNI Angkatan Darat, Jenderal Andika Perkasa sangat komunikatif. Ia ingin tahu masalah anak buahnya dari mulai babinsa maupun prajurit di medan tempur. Jadi bagi Andika Perkasa, alat komunikasi militer seperti HT, merupakan salah satu yang wajib untuk dibawa sebagai bagian dari peralatan perang.
"Organisasi TNI adalah organisasi perang. Jadi harus ada alat komunikasi alternatif dan mudah untuk digunakan," sebutnya
Walau berada di depan publik, melalui HT, Andika bisa menggunakan bahasa komunikasi isyarat yang sudah disepakati untuk menjaga kerahasiaan identitas lawan bicaranya. Komunikasi menjadi lebih jelas, fokus, padat, dan singkat. Jadi, tidak ada pembicaraan yang bertele-tele, dan panjang lebar. Betul-betul komunikasi komando.
Sehingga dia bisa langsung menghubungi pusat-pusat komunikasi komando Angkatan Darat. Misalnya Pusat Siber dan Sandi Angkatan Darat, Pusat Perhubungan (Komunikasi Elektro) Angkatan Darat, serta Pusat Komando Pengendalian (Puskodal) Angkatan Darat di seluruh Indonesia dll.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait