Belakangan kedua bayi didapati meninggal di Departemen Kebidanan dan hasil otopsi menunjukkan kematiannya karena kekerasan. Usut punya usut diketahui bahwa Marielah pelakunya.
Ia ditangkap empat hari setelah kejadian atau pada 27 Febuari 1960. Selama proses interogasi, Marie mengaku membunuh dua bayi tanpa dosa itu dengan cara memecahkan tengkoraknya dan mematahkan salah satu tangan bayi tersebut.
Parahnya lagi, Marie mengaku sudah membunuh sekitar 10 bayi di rumah sakit Susice sejak 1957. Kemudian ada 12 bayi yang dianiaya, tapi masih selamat.
Motif pembunuhan tidak pernah dikonfirmasi secara resmi, tetapi berdasarkan pernyataan yang dibuat oleh Marie, dia mengalami paedophobia atau benci terhadap anak-anak setiap kali dia menstruasi.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar
Artikel Terkait