Hal ini dibenarkan oleh seorang tentara wanita yang sudah berhenti dari dinas wajib militer. Perempuan yang enggan disebutkan namanya itu meminta skandal tersebut dibuka kembali.
Dia mengatakan kepada Walla bahwa pernah diserang secara seksual oleh seorang tahanan. Pihak penjara mengetahui hal tersebut, namun menutupinya sampai ada laporan media pada 2018 lalu.
"Mereka mengirim saya tugas yang seharusnya tidak saya lakukan sebagai objek seksual untuk mendapatkan intelijen," ucap salah satu korban kepada Channel12.
Editor : Aditya Nur Kahfi
Artikel Terkait