Sebelumnya sempat disebut-sebut jumlah yang meninggal dunia 127 orang, kemudian bertambah menjadi 130 orang. Belakangan terbaru jumlah yang meninggal dunia berkurang menjadi 125 orang.
Berkurangnya jumlah korban meninggal dunia disebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dikarenakan ada data ganda.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi usai kekalahan Arema FC 2-3 saat bertanding dengan Persebaya dalam perhelatan Liga 1 BRI 2022/2023 pada Sabtu (1/10/2022) malam.
Massa dari pendukung klub sepak bola Arema memasuki lapangan karena karena tidak terima dengan hasil pertandingan yang memenangkan klub sepak bola Persebaya.
Insiden tersebut kemudian membuat aparat keamanan (Polisi dan TNI) berupaya melakukan penghalauan terhadap massa yang memasuki lapangan sepak bola dengan menggunakan tameng dan pemukul pentungan.
Setelahnya sejumlah aparat kepolisian ada yang menghadang dan menembakkan gas air mata. Gas air mata itu ditembakkan tidak hanya kepada massa suporter yang memasuki lapangan sepak bola, tetapi juga ke arah tribun penonton.
Akibat menembakan gas air mata ke tribun penonton membuat banyak muncul korban terinjak-injak dan terdorong karena banyak penonton yang panik dan berlari dari tribun menghindari efek gas air mata yang menimbulkan sesak napas, mata dan hidung pedas.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait