Ceritakan Kejadian Mencekam di Stadion Kanjuruhan, Javier Roca: Ada Suporter Tewas di Pelukan Pemain
“Saya hancur secara mental. Saya merasakan beban yang sangat berat, bahkan tanggung jawab. Hasil memerintahkan dan menentukan apa yang terjadi di akhir. Jika kami menang, ini tidak akan terjadi. Kami tidak pernah mengira ini akan terjadi, para pemain memiliki hubungan yang baik dengan para penggemar,” kata Roca dikutip dari Cadena Ser, Senin (3/10/2022).
Lebih lanjut, eks pelatih Persik Kediri itu mengungkapkan momen yang menyayat hati. Roca mengatakan saat kejadian, ada 20 suporter yang berusaha diselamatkan oleh tim dokter Arema FC. Namun, empat diantaranya meninggal dan sedihnya ada yang meninggal di pelukan pemain.
“Saya pergi ke ruang ganti, dan beberapa pemain tetap berada di lapangan. Ketika saya kembali dari konferensi pers, saya menemukan tragedi dan kasus di dalam stadion. Para pemain lewat dengan korban di tangan mereka," katanya.
“Yang paling mengerikan saat korban masuk untuk dirawat oleh tim dokter. Sekitar dua puluh orang masuk dan empat meninggal. Ada suporter yang meninggal di pelukan pemain,” tuturnya.
Pelatih berusia 45 tahun itu menyebut aksi yang dilakukan aparat keamanan seharusnya bisa dilakukan lebih indah tanpa harus bertindak seperti apa yang dilihatnya. Roca miris ketika melihat ratusan suporter yang berusaha untuk keluar dari tribun karena tak kuasa menahan perihnya gas air mata.
"Ditunjukkan bahwa stadion tidak siap, mereka tidak mengharapkan kekacauan sebesar itu. Itu adalah longsoran salju. Tidak ada yang seperti ini yang pernah terjadi di stadion dan itu runtuh oleh jumlah orang yang ingin melarikan diri,” ujarnya.
“Saya kira polisi melampaui batas, padahal saya tidak di lapangan dan saya tidak merasakan efeknya. Melihat gambar-gambar itu, mungkin mereka bisa menggunakan cara lain,” kata Roca.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait