Dibantu teman dekat, salah seorang rekan Umam yang memberi tahu bahwa komoditas tersebut punya peluang ekspor yang cukup besar.
Kini, Umam telah mempunyai lahan seluas kurang lebih 1 hektare untuk ditanami komoditas umbi-umbian dan tanaman sayuran holtikultura.
Hasil dari luas lahan yang dimilikinya saat ini mampu mengantongi omzet hingga Rp100 juta dalam satu kali masa panen.
Namun, tak seluruh lahan seluas 1 hektare itu bukan seluruhnya milik Umam, akan tetapi sebagaian ada yang dimiliki petani yang digarap olehnya.
Hal ini yang membuat usai hasil panen tersebut mereka bagi hasil antara pemilik lahan dan penggarap.
"Alhamdulillah petani yang bermitra dengan kami mereka sangat tertarik, karena disisi lain mereka bisa punya sampingan sambil kerja lain, karena tanah atau lahan yang mereka punya udah kita kerjakan dan mereka terima beres dari rumah," jelasnya.
Untuk saat ini terdapat 12.000 meter persegi sawah yang digarap Umam. Satu kali panen mendapat 24.000 kg atau setara dengan 24 ton. Sedangkan harga ekspor untuk 1 kg ubi madu dihargai Rp10.000.
Adapun saat musim panen, Umam melakukan ekspor sebanyak 10 ton ubi madu, maka jika dikalikan 10.000 per kilonya, dalam satu kali panen umum mengantongi omzet Rp100 juta. Adapun masa panen ubi madu sendiri dari mulai penanaman hingga siap panen membutuhkan waktu sekitar 3,5 bulan.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait