JAKARTA, iNewsBekasi.id - Inilah manfaat membaca surat Al Ikhlas 10 kali setiap yang harus diketahui Umat Muslim. Selain memiliki keutamaan yang luar biasa besar, ini pun bisa dikerjakan kapan pun dan di mana pun.
Dilansir laman Rumaysho, dai muda asal Yogyakarta Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menerangkan membaca Surat Al Ikhlas 10 kali setiap hari punya keutamaan sangat luar biasa besar. Waktunya pun bebas kapan saja mulai pagi hingga malam.
Dalilnya berdasarkan riwayat dari Mu'adz bin Anas Al-Juhaniy radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) حَتَّى يَخْتِمَهَا عَشْرَ مَرَّاتٍ بَنَى اللَّهُ لَهُ قَصْراً فِى الْجَنَّةِ
"Siapa yang membaca 'QUL HUWALLAHU AHAD' (Surat Al Ikhlas) sampai ia merampungkannya sebanyak sepuluh kali, maka akan dibangunkan baginya istana di surga." (HR Ahmad, 3: 437. Syekh Al Albani dalam kitab Ash-Shahihah mengatakan hadits ini hasan dengan berbagai penguat)
Adapun Surat Al Ikhlas memiliki keutamaan sangat besar. Salah satunya setara dengan Tsulutsul Qur'an atau sepertiga Alquran. Hal tersebut berdasarkan hadits:
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ أَنَّ رَجُلاً سَمِعَ رَجُلاً يَقْرَأُ ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) يُرَدِّدُهَا ، فَلَمَّا أَصْبَحَ جَاءَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ ، وَكَأَنَّ الرَّجُلَ يَتَقَالُّهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ »
Dari Abu Sa’id (Al Khudri) bahwa seorang laki-laki mendengar seseorang membaca dengan berulang-ulang ’Qul huwallahu ahad’. Tatkala pagi hari, orang yang mendengar tadi mendatangi Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian tersebut dengan nada seakan-akan merendahkan Surat Al Ikhlas. Kemudian Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surat ini sebanding dengan sepertiga Al Qur’an”.
(HR Bukhari nomor 6643. Ada yang mengatakan bahwa yang mendengar tadi adalah Abu Sa'id Al Khudri, sedangkan yang membaca surat tersebut adalah saudaranya Qotadah bin Nu’man)
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait