JAKARTA, iNewsBekasi.id - Jalan tol masih dianggap masyarakat memperlancar perjalanan. Sehingga jika Tol Trans Jawa yang terhubung pada 2029 tetap jadi pilihan utama saat mudik lebaran 2023.
Dilansir dari SINDOnews, Jalur tol diproyeksikan bakal dilalui sekira 9,2 juta orang, berdasarkan hasil Survei Potensi Pergerakan Masyarakat Kementerian Perhubungan. Karena itu, kemacetan di jalan tol tak terhindarkan.
Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijoarno menuturkan, yang harus dilakukan yakni mengendalikan kemacetan serta fokus terhadap keselamatan.
”Lantaran jalan di Indonesia, baik tol atau arteri, tidak dirancang menerima volume ribuan kendaraan yang bergerak dalam tempo bersamaan seperti Lebaran, pengendalian dan pengaturan perlu dimatangkan," kata Djoko, dikutip Selasa (28/3/2023).
Dia mengingatkan, perjalanan melalui jalan tol atau bebas hambatan tak selalu lebih lancar. Faktanya, tidak jarang pergerakan di tol jadi lambat karena volume kendaraan yang luar biasa besar. Selain itu, area istirahat di tol pun kerap menjadi sumber kemacetan.
Djoko menilai pemerintah dinilai perlu mengantisipasi peningkatan arus mudik Lebaran tahun ini dengan menambah fasilitas di tempat istirahat (rest area), seperti toilet, terutama jumlah toilet untuk perempuan harus lebih banyak dari jumlah toilet untuk laki-laki. Terlebih dibangun rest area tambahan di beberapa tempat yang cukup menyediakan toilet.
Djoko juga menyarankan supaya ditambah tempat-tempat istirahat di luar tol yang masih berdekatan dengan pintu tol. Sehingga tidak terjadi pemanfaatan bahu jalan tol untuk beristirahat yang memicu kemacetan.
”Dapat meminta bantuan Pemda untuk menyediakan tempat istirahat sementara ( rest area temporary) yang dekat dengan pintu tol,” tutur akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata ini.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait
