Awalnya mereka dilarang keluar rumah, lalu mungkin ada kejenuhan setelah kasus melandai sehingga mereka terlibat kasus curas. Banyak dari mereka yang sudah putus sekolah,”ujarnya.
Selain karena faktor ekonomi, para pelaku yang sempat tak beroperasi saat awal Covid-19 melanda itu kembali melakukan aksi begal ketika situasi melandai. ”Kenaikan terjadi justru pada September di mana terjadi euforia di masyarakat karena Covid-19 sudah menurun,” tuturnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait