JAKARTA, iNewsBekasi.id - kisah seorang pendeta yang membuat Rasulullah SAW tertawa lepas termasuk dalam antara kisah-kisah hikmah yang kaya akan pelajaran berharga.
Sebagai informasi, kisah ini berkaitan dengan Surat Az-Zumar Ayat 67. Di mana ayat ini menjelaskan bumi seluruhnya berada dalam genggaman Allah pada hari Kiamat. Demikian pula langit digulung dengan tangan kanan-Nya.
Dikisahkan dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu, salah seorang pendeta atau rahib datang kepada Nabi dan berkata kepada beliau: "Hai Muhammad, sesungguhnya aku menemui (dalam kitab kami) bahwa Allah Yang Maha Perkasa meletakkan langit di salah satu jarinya, bumi di jari yang lain, pohon-pohon di jari yang lain, air dan tanah di jari yang lain, dan makhluk-makhluk lainnya di jari yang lain pula, lalu Dia berkata, "Akulah Raja."
Mendengar itu, Rasulullah pun tertawa lepas sehingga kelihatan gigi geraham beliau mengisyaratkan tanda setuju. Lalu Rasulullah membaca Surat Az-Zumar Ayat 67:
وَمَا قَدَرُوْا اللّٰهَ حَقَّ قَدۡرِهٖ ۖ وَالۡاَرۡضُ جَمِيۡعًا قَبۡضَتُهٗ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ وَالسَّمٰوٰتُ مَطۡوِيّٰتٌۢ بِيَمِيۡنِهٖ ؕ سُبۡحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشۡرِكُوۡنَ
"Dan mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Dia dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan." (Az-Zumar Ayat 67)
Apabila langit dan bumi semuanya berada dalam genggaman Allah, maka siapakah lagi yang lebih besar, lebih Agung, lebih berkuasa dari Allah? Penggambaran langit dan bumi dalam genggaman-Nya, mungkin dapat dipahami dengan makna bahwa alam ini berada dalam kekuasaan-Nya.
Bagaimana hakikat tentang bumi dalam genggaman Allah, kita tidak dapat menalarnya. Sebab, hal ini termasuk masalah ghaib yang harus diimani dan diterima. Yang harus diyakini sepenuhnya adalah Allah tidak dapat diserupakan dengan suatu apa pun.
Dengan turunnya Ayat di atas, Allah mencela perbuatan kaum musyrik Makkah karena menyembah berhala dan mengingkari kekuasaan-Nya. Seakan-akan yang berkuasa dan memberi karunia itu adalah patung-patung yang tidak berdaya yang mereka buat.
Demikian kisah pendeta yang datang kepada Rasulullah sembari menceritakan keagungan Allah yang terdapat dalam kitab mereka. Kedatangan pendeta ini membuat Nabi Muhammad tertawa lepas.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait