Jenazah Fatir telah dibawa pulang ke rumah dan telah menjalani proses pemulasaraan. Rencananya, jenazah akan segera dimakamkan pada hari yang sama.
“Rencananya, pemakaman akan dilakukan di TPU Padurenan setelah waktu zuhur,” sambungnya.
Informasi yang tersedia menunjukkan bahwa peristiwa penindasan terhadap Fatir oleh teman-temannya terjadi pada bulan Februari 2023. Setelah kejadian tersebut, Fatir memilih untuk merahasiakan rasa sakit yang dirasakannya dari orang tuanya.
Baru beberapa hari kemudian, ibunya, Diana Novita, sadar bahwa Fatir mengeluhkan rasa sakit. Saat itu, Diana melihat adanya luka memar di kaki Fatir.
Diana kemudian meminta Fatir untuk menceritakan apa yang terjadi, dan akhirnya, Fatir mengakui bahwa dia telah menjadi korban bullying. Namun, beberapa hari kemudian, memar di kaki Fatir justru semakin parah.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait