Menurut Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama RI, Suyitno, pemilihan musik dan film sebagai sarana untuk memperkuat moderasi beragama adalah langkah tepat di era ini. Meskipun platform konvensional seperti TOT, MOT, penggerak, dan penyisipan dalam kurikulum telah memberikan dampak positif, musik dianggap sebagai alat yang lebih efektif.
“Musik, dengan sifatnya yang universal, dapat menyentuh hati orang dari berbagai agama, suku, dan bangsa,” ujar Suyitno.
Sementara Puncak acara terjadi saat Suyitno, bersama Ayuning Niwang Nastiti, tampil duet menyanyikan lagu Rhoma Irama. Suasana ratusan pengunjung yang memadati hall B JCC Senayan semakin meriah.
Rhoma Irama menutup penampilannya dengan membawakan beberapa lagu, memberikan hiburan tak terlupakan bagi seluruh penonton. Ini menegaskan bahwa Dialog Publik, Pagelaran Musik, dan Film Moderasi Beragama bukan hanya panggung bagi bakat-bakat muda Indonesia, tapi juga memperkuat peran musik sebagai agen perubahan positif dalam masyarakat.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait